Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 92

Rilis BPS tentang PDB triwulan III (5/11/2020) menyebutkan, meski ekonomi tumbuh minus 3,49
              persen secara tahunan (yoy), tetapi triwulan II1-2020 terhadap triwulan 11-2020 tumbuh positif
              5,05 persen. Namun, meski keadaan ekonomi menuju pemulihan, penentuan bansos 2021---baik
              cakupan  penerima  bantuan  maupun  lama  waktu  penyaluran  -  sepatutnya  dipertimbangkan
              secara  ekstra  cermat.  Pembatasan  bansos  yang  terlalu  cepat  justru  akan  memperlambat
              pemulihan ekonomi.

              Pandemi yang berlangsung cukup lama diperkirakan melemahkan kapabilitas penduduk, antara
              lain karena menurunnya derajat kesehatan dan terganggunya kelangsungan pendidikan akibat
              daya  beli  rendah.  Partisipasi  penduduk  dalam  program  pemulihan  ekonomi  akan  terdistorsi
              dengan lemahnya kapabilitas mereka.

              Perlu  waktu  yang  cukup  lama  untuk  mengembalikan  kapabilitas penduduk  ke  situasi  normal
              seperti  sebelum  pandemi.  Hal  ini,  antara  lain,  diketahui  dari  pengalaman  krisis  ekonomi
              1997/1998  yang  menunjukkan  lama  waktu  pemulihan  kapabilitas  penduduk  tidak  secepat
              penurunannya akibat krisis.

              Program satu paket

              Berdasarkan  proksi  dari  nilai  indeks  pembangunan  manusia  (IPM)  yang  terdiri  dari  dimensi
              kapabilitas  (kesehatan  dan  pendidikan)  dan  kemampuan  daya  beli  diketahui  nilai  IPM  turun
              drastis  dari  67,7  sebelum  krisis  (1996)  menjadi  64,3  sesudah  krisis  (1999).  IPM  baru  pulih
              kembali sepenuhnya pada 2004, melampaui keadaan 1996, dengan nilai indeks 68,7.

              Ditengarai, jika bansos pada saat krisis 1997/1998 gencar dilakukan, kapabilitas penduduk akan
              kembali lebih cepat ke situasi seperti sebelum krisis. Dengan kian cepat pulihnya kapabilitas
              penduduk,  partisipasi  penduduk  terhadap  program  pemulihan  ekonomi  diperkirakan  akan
              semakin optimal dan ketergantungan penduduk terhadap bansos berpotensi semakin berkurang.

              Namun,  pemulihan  kapabilitas  penduduk  juga  harus  disertai  dengan  peningkatan  kinerja
              ekonomi dalam mencip-takan kesempatan kerja. Untuk itu, program pemulihan ekonomi perlu
              dilakukan  satu  paket  dengan  penciptaan  kesempatan  kerja,  terutama  bagi  mereka  yang
              kehilangan pekerjaan di masa pandemi.

              Rilis BPS (5/11/2020) tentang ketenagakerjaan menunjukkan dampak pandemi selama Februari-
              Agustus 2020 cukup mendistorsi ketenagakerjaan di Tanah Air. Diperkirakan 29,12 juta orang
              dari penduduk usia kerja terimbas pandemi. Dari 29,12 juta orang itu, 2,56 juta orang kehilangan
              pekerjaan alias menganggur. Selain itu, 760.000 orang yang masuk kategori bukan angkatan
              kerja tercatat pernah berhenti bekerja akibat Covid-19 selama Februari-Agustus 2020.

              Dampak terbesar Covid-19 terhadap ketenagakerjaan ialah pengurangan jam kerja. Sebanyak
              24,03 juta dari 29,12 juta orang yang terdampak Covid-19 mengalami pengurangan jam kerja.
              Fenomena ini mengakibatkan penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari
              35 jam seminggu) dan masih mencari dan menerima pekerjaan lain meningkat drastis dari 6,36
              persen pada Februari 2020 menjadi 10,19 persen pada Agustus 2020.
              Pekerja yang terkena imbas pandemi terutama berasal dari kelompok pekerja rentan (vulnerable
              employmenf)- Hal itu mengingat pekerja rentan umumnya bekerja tidak formal, tidak memiliki
              jaminan sosial, dan berisiko kehilangan pekerjaan ketika ekonomi memburuk (United Nations,
              2012).
              Kinerja sektor

              Program satu paket pemulihan ekonomi dan penciptaan kesempatan kerja diperkirakan akan
              berhasil optimal jika program diprioritaskan pada sek-tor-sektor paling terdampak pandemi yang


                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97