Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 88

UU CIPTA KERJA KUATKAN SISTEM PESANGON

              LEMBAGA kajian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyebut kepastian
              pesangon bagi pekerja lebih terjamin dalam UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja.

              "Di UU Cipta Kerja, soal pesangon pekerja yang terdampak PHK pasti akan dibayar. Itu pasti
              karena  klausulnya  tidak  lagi  menjadi  perdata,  tapi  pidana.  Kalau  perusahaan  tidak  bersedia
              membayar  hak  pekerja  sebagaimana  tercantum  dalam  UU,  bisa  terkena  pidana  dan  bisa
              dipidanakan," kata Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah Redjalam dalam keterangan
              tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (26/12).

              Di  UU  13/2003  tentang  Ketenagakerjaan,  sambung  Piter,  perusahaan  yang  tidak  membayar
              pesangon pekerja hanya bisa dituntut secara perdata. Kalau perdata, prosesnya akan panjang
              dan beban yang timbul dari persoalan tersebut ada di pekerja.

              Ironisnya, kalau perusahaannya tetap tidak membayar maka akan dilakukan penuntutan secara
              perdata dan biayanya dibebankan kepada pihak penuntut atau pekerja.

              Sebaliknya di UU No 11/2020, pengusaha yang tidak bersedia membayar pesangon bisa kena
              tuntutan pidana dan pengusaha akan berhadapan dengan negara.

              "Artinya,  negara  ada  di  depan  para  pekerja,  melindungi  pekerja,  berhadapan  dengan  para
              pengusaha.  Pemerintah  memberikan  perhatian  khusus  kepada  para  pekerja  yang  terkena
              dampak PHK agar mendapatkan hak-haknya berupa pesangon dari perusahaan dan lembaga
              terkait," terangnya.

              Piter memastikan UU Cipta Kerja menjadi angin segar bagi para pekerja karena mampu menjadi
              solusi dari persoalan pesangon bagi pekerja yang terdampak PHK. Dengan demikian, aturan ini
              memberikan kepastian pembayaran pesangon bagi pekerja di sektor apa pun yang terdampak
              PHK.

              Jumlah pengalian pesangonnya memang lebih kecil (dari 32 kali gaji jadi 25 kali gaji), tapi aturan
              yang baru lebih pasti dalam melindungi hak pekerja.

              Data  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  pada  2019  menyebutkan  hanya  27%
              pengusaha  yang  memenuhi  pembayaran  kompensasi  sesuai  dengan  ketentuan  UU  13/2003.
              Sisanya,  73%,  tidak  melakukan  pembayaran  kompensasi  PHK  sesuai  dengan  UU
              Ketenagakerjaan.  Alasan  perusahaan  beragam,  dari  mengaku  pailit  sehingga  tak  sanggup
              membayar pesangon sampai pekerja mengundurkan diri.

              Bahkan,  laporan  World Bank  yang  mengutip  data  Survei  Angkatan  Kerja  Nasional  BPS  2018
              menyatakan 66% pekerja sama sekali tidak mendapat pesangon sesuai aturan, 27% pekerja
              menerima pesangon kurang dari yang seharusnya diterima, dan 7% pekerja yang menerima
              pesangon sesuai dengan ketentuan.

              Perdagangan  internasional  Di  kesempatan  terpisah,  pengamat  hubungan  internasional  dari
              Universitas  Padjadjaran  Bandung,  Profesor  Arry  Bainus,  menilai  UU  No  11/2020  dapat
              memberikan akses serta mendorong kemudahan bagi perdagangan internasional.

              "Bagi Indonesia sendiri terdapat berbagai peluang dan tantangan dengan politik global sebagai
              implementasi  dari  UU  Cipta  kerja,  khususnya  dalam  bidang  investasi  dan  perdagangan
              internasional yang semakin dipermudah," ujar Arry dalam keterangan tertulisnya. (Ant/E-2).





                                                           87
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93