Page 85 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 DESEMBER 2020
P. 85

PENURUNAN ANGKA PENGANGGURAN PERCEPAT PEMULIHAN EKONOMI 2021

              Kondisi pandemi Covid-19 telah menyebabkan kenaikan jumlah dan tingkat pengangguran di
              Indonesia secara signifikan, sehingga memangkas daya beli masyarakat. Sementara itu daya beli
              masyarakat  menjadi  penopang  utama  pertumbuhan  ekonomi  domestik.  Untuk  itu,
              ketenagakerjaan dinilai menjadi salah satu sektor vital yang perlu dibenahi untuk mendorong
              pertumbuhan ekonomi pada 2021.

              "(Pembenahan) angka pengangguran ini fungsi utama adalah untuk mengembalikan daya beli
              masyarakat. Konsumsi rumah tangga ini akan ditentukan oleh daya beli masyarakat daya beli
              masyarakat  sangat  ditentukan  oleh  lapangan  kerja,"  ucap  peneliti  senior  Institute  for
              Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati dalam konferensi pers secara
              virtual pada Rabu (23/12).

              Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran karena Covid-19 sebesar
              2,56 juta orang, bukan angkatan kerja karena Covid-19 sebesar 0,76 juta orang, sementara tidak
              bekerja  karena  Covid-19  sebesar  1,77  juta  orang,  dan  yang  bekerja  dengan  mengalami
              pengurangan jam kerja sebanyak 24,03 juta orang.

              Enny menuturkan, penciptaan lapangan kerja menjadi penting sebab tingkat pendapatan akan
              mempengaruhi masyarakat untuk melakukan belanja. Upaya perlindungan sosial dalam program
              Pemulihan  Ekonomi  Nasional  (PEN)  dianggap  hanya  menjadi  solusi  jangka  pendek  untuk
              menjaga daya beli masyarakat. Apalagi, alokasi perlindungan sosial dalam program PEN 2021
              juga diturunkan menjadi Rp 110,2 triliun dari tahun sebelumnya Rp 203,9 triliun.

              "Daya beli masyarakat relatif akan kembali pulih kalau orang mulai punya pendapatan kembali.
              Artinya, harus ada penciptaan lapangan kerja," tutur Enny.

              Saat ini, kata dia, konsumsi rumah tangga tertekan sehingga laju pertumbuhan ekonomi juga
              semakin berat. Konsumsi rumah tangga menjadi cerminan dari investasi sebab orientasi dari
              investasi  adalah  pasar  domestik.  Enny  memperkirakan,  pada  kuartal  1-2021  pertumbuhan
              ekonomi sudah berada di tren positif namun masih ada potensi terkoreksi Pertumbuhan ekonomi
              kuartal 1-2021 paling optimistis diperkirakan berada di angka 1 sampai 2%.

              "Kalau tren ekonomi terus membaik dan tidak ada masalah di tengah jalan mungkin kuartal 11-
              2021 kita baru akan menuju pertumbuhan positif. Baru akan terus menaik sampai akhir tahun
              2021. Tetapi terlalu optimistis bila bisa mencapai angka 4 sampai 5% dia akhir 2021," pungkas
              Enny.

              Secara terpisah, Staf Ahli Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bidang Sosial dan
              Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati mengatakan, hal utama yang akan difokuskan dalam
              konteks  pembangunan  sosial  adalah  pengurangan  pengangguran.  Tingkat  pengangguran
              terbuka pada 2021 ditargetkan berada pada kisaran 5,9% sampai 6,5%.

              Vivi  menjelaskan,  untuk  mengantisipasi  pertumbuhan  pengangguran  dari  sisi  permintaan,
              pemulihan  ekonomi  perlu  dilakukan  melalui  penciptaan  lapangan  kerja  seluas-luasnya.
              Memulihkan  kinerja  sektor  potensial  untuk  menciptakan  kesempatan  kerja  dengan  cara
              meningkatkan investasi, mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan, serta mendorong industri
              pengolahan dan pariwisata.

              "Tidak  kalah  penting  meningkatkan  iklim  usaha  yang  kondusif  dan  perlindungan  pekerja
              termasuk memastikan kepatuhan protokol kesehatan dalam kegiatan usaha untuk mencegah
              penularan Covid-19 di lingkungan kerja," ucap Vivi. (ark)




                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90