Page 22 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2021
P. 22

Ringkasan

              Kementerian  Ketenagakerjaan  mendorong  terciptanya  perlindungan  dan  rasa  aman  dalam
              pemenuhan hak bagi para pekerja perempuan. Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan,
              diskusi dan komunikasi para pekerja perempuan dengan manajemen harus terus dilakukan. Hal
              itu  penting  untuk  membangun  budaya  zero  tolerance  for  harassment  untuk  memberikan
              kenyamanan kepada perempuan.



              KEMNAKER MINTA PEKERJA PEREMPUAN DAPAT PERLINDUNGAN KHUSUS DARI
              KEKERASAN SEKSUAL

              Kementerian  Ketenagakerjaan  mendorong  terciptanya  perlindungan  dan  rasa  aman  dalam
              pemenuhan hak bagi para pekerja perempuan. Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan,
              diskusi dan komunikasi para pekerja perempuan dengan manajemen harus terus dilakukan.

              Hal itu penting untuk membangun budaya zero tolerance for harassment untuk memberikan
              kenyamanan kepada perempuan.

              "Dialog  sosial  akan  sangat  berpengaruh  dan  memberikan  manfaat  bagi  inklusivitas  pekerja
              perempuan di dunia kerja," ujar Anwar melalui keterangan tertulis, Rabu (20/10/2021).

              Serikat  pekerja  atau  buruh,  menurut  Anwar,  perlu  melakukan  dialog  dengan  manajemen
              perusahaan terkait hal tersebut. Menurutnya, para pekerja perempuan kerap kali mendapatkan
              bentuk  kekerasan  atau  pelecehan  seksual,  baik  verbal  maupun  nonverbal.  Pemerintah
              menegaskan, kejadian atau kasus tersebut tidak boleh terjadi lagi.

              "Inisiasi  dialog  sosial  dengan  manajemen  perusahaan  harus  datang  dari  perempuan  karena
              perempuan lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki," ujar Anwar.

              Pekerja perempuan pun harus proaktif berdialog, menyosialisasikan ke kalangan pekerja dan
              perusahaan  melalui  forum-forum  yang  ada  di  perusahaan,  agar  tidak  terjadi  kekerasan  dan
              pelecehan.

              "Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan
              atau  pelecehan  menjadi  tertutup,"  ucap  Anwar  Menurutnya,  sosialisasi  anti-kekerasan  atau
              pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja, seperti keluarga dan lingkungan sosialnya.

              Sehingga, perempuan dapat merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja.

              "Sesuai arahan Menaker Bu Ida Fauziyah, kalau perusahaan punya komitmen, orang tidak berani
              macam-macam melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," kata Anwar.

              Kemnaker sendiri, kata Anwar, juga telah berpedoman kepada Sustainable Development Goals
              (SDGs)  mengenai  pengarusutamaan  gender.  Lalu  Konvensi  Penghapusan  Segala  Bentuk
              Diskriminasi  terhadap  Perempuan  (CEDAW);  Deklarasi  Beijing  dan  Mimbar  Aksi  untuk
              Pemberdayaan Perempuan; Konvensi inti ILO; serta Deklarasi, Konsensus dan Rencana Kerja
              ASEAN.

              "Kami berharap strategi ini dapat bermanfaat bagi transformasi Indonesia yang lebih produktif
              dan kompetitif dengan memajukan kesetaraan gender dan perlakuan yang sama bagi semua
              pekerja perempuan dan laki-laki," ungkap Anwar.






                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27