Page 38 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2021
P. 38

Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan, diskusi dan komunikasi para pekerja perempuan
              dengan  manajemen  harus  terus  dilakukan.  Hal  itu  penting  untuk  membangun  budaya  zero
              tolerance for harassment, guna terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan.



              KEMNAKER BERI PERLINDUNGAN & MINTA PEKERJA PEREMPUAN AKTIF DIALOG
              DENGAN PERUSAHAAN

              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mendorong terciptanya perlindungan dan rasa aman
              dalam  pemenuhan  hak  bagi  para  pekerja  perempuan.  Untuk  itu,  serikat  pekerja  atau  buruh
              diminta untuk terus melakukan dialog dengan manajemen perusahaan terkait hal tersebut.

              Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan, diskusi dan komunikasi para pekerja perempuan
              dengan  manajemen  harus  terus  dilakukan.  Hal  itu  penting  untuk  membangun  budaya    zero
              tolerance for harassment, guna terwujudnya kenyamanan bekerja bagi perempuan.

              "Dialog  sosial  akan  sangat  berpengaruh  dan  memberikan  manfaat  bagi  inklusivitas  pekerja
              perempuan di dunia kerja," ujarnya, Rabu (20/10).

              Menurutnya, para pekerja perempuan kerap kali mendapatkan bentuk kekerasan atau pelecehan
              seksual, baik verbal maupun nonverbal. Pemerintah menegaskan, kejadian atau kasus tersebut
              tidak boleh terjadi lagi.

              "Inisiasi  dialog  sosial  dengan  manajemen  perusahaan  harus  datang  dari  perempuan  karena
              perempuan lebih memiliki kepekaan daripada laki-laki," ucapnya.

              Dikatakan,  pekerja  perempuan  pun  harus  proaktif  berdialog,  menyosialisasikan  ke  kalangan
              pekerja  dan  perusahaan  melalui  forum-forum  yang  ada  di  perusahaan,  agar  tidak  terjadi
              kekerasan dan pelecehan.

              "Jika sering dilakukan sosialisasi, maka ruang bagi siapa pun yang akan melakukan kekerasan
              atau pelecehan menjadi tertutup," imbuhnya

              Menurutnya, sosialisasi anti-kekerasan atau pelecehan juga perlu dilakukan di luar tempat kerja,
              seperti keluarga dan lingkungan sosialnya. Dengan demikian, perempuan dapat merasa lebih
              aman dan nyaman saat bekerja.
              "Sesuai arahan Menaker Bu Ida Fauziyah, kalau perusahaan punya komitmen, orang tidak berani
              macam-macam melakukan kekerasan atau pelecehan seksual," tegasnya.

              Kemnaker sendiri, kata Anwar, juga telah berpedoman kepada Sustainable Development Goals
              (SDGs)  mengenai  pengarusutamaan  gender  dan  promosi  pekerjaan  yang  layak  dan
              mencerminkan adanya kerangka dan standar internasional yang mengatur kesetaraan gender;
              Konvensi  Penghapusan Segala  Bentuk  Diskriminasi  terhadap Perempuan  (CEDAW);  Deklarasi
              Beijing dan Mimbar Aksi untuk Pemberdayaan Perempuan; Konvensi inti ILO; serta Deklarasi,
              Konsensus dan Rencana Kerja ASEAN.

              Semua  pedoman  dan  kebijakan  tersebut  dihasilkan  dari  dialog-dialog  sosial,  yang  dilakukan
              antara pemerintah dan organisasi sebagai rujukan dalam penyusunan strategi khusus Kemnaker.

              "Kami berharap strategi ini dapat bermanfaat bagi transformasi Indonesia yang lebih produktif
              dan kompetitif dengan memajukan kesetaraan gender dan perlakuan yang sama bagi semua
              pekerja perempuan dan laki-laki," pungkasnya.




                                                           37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43