Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 117

diatur dalam Bab VI yang mengubah beberapa ketentuan dalam beberapa UU, salah satunya UU
              No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
              Sebagai contoh, Pasal 109 UUCK, mengubah Pasal 7 UUPT sehingga sebuah perseroan langsung
              memperoleh  status  badan  hukum  setelah  mendapatkan  bukti  pendaftaran,  berbeda  dengan
              sebelumnya  yang  harus  menunggu  pengesahan  dari  menteri.  Kemudahan  ini  mempercepat
              proses  perolehan  status  badan  hukum  yang  kemudian  diharapkan  dapat  menggugah  para
              pengusaha untuk mendaftarkan perseroan mereka sehingga didapatkan data tentang perseroan.

              Selanjutnya,  khusus  bagi  usaha  mikro  dan  kecil,  syarat  minimal  pendirian  dua  orang  juga
              dieliminasi sepanjang perseroan tersebut memenuhi persyaratan sebagai usaha mikro dan kecil.
              Namun,  sayangnya,  dalam  UUCK  tersebut  perseroan  usaha  mikro  dan  kecil  (UMK)  tersebut
              diperlakukan sama dengan perseroan sesuai dengan UUPT.

              Dalam  perspektif  hukum  bisnis,  ini  memberikan  pekerjaan  rumah  bagi  pembuat  UU  untuk
              memitigasi konsekuensi dari pemberian status badan hukum pada perseroan UMK ini. Mengapa?
              Karena sebagai badan hukum, perseroan ini memiliki harta yang terpisah dari pendirinya dan
              sebagai pemegang saham, pendiri ini tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan
              yang dibuat atas nama perseroan. termasuk kerugian perseroan melebihi saham yang dimiliki-
              yang notabene 100% (Pasal 153J RUUCK).

              Mitigasi yang tidak dilakukan secara cermat dapat dijadikan sebuah pintu masuk untuk special
              purpose  vehicle  (SPV)  pelepasan  kewajiban  pemegang  saham  atas  segala  kegiatan  yang
              dilakukannya. Pasal ini dapat dijadikan tameng moral hazard pendiri untuk tidak bertanggung
              jawab  atas  tindakannya  dan  mengalihkan  tanggung  jawab  pada  perseroan  yang  ternyata
              dibentuk sebagai bumper tindakannya.

              Kemudian dalam Pasal 153 E, diatur tentang pembatasan dalam membuat perseroan UMK ini,
              dengan 1 orang hanya dapat membuat 1 perseroan UMK. Namun, frasa 'dalam 1 tahun' yang
              mengikuti  pembatasan  tersebut  menjadikan  safety  net  perseroan  UMK  tidak  dapat  menjaga
              fitrahnya sebagai perusahaan rintisan yang diharapkan hanya bersifat sementara. Hal ini menjadi
              tidak  efektif  karena  di  tahun  berikutnya  akan  dimungkinkan  orang  yang  sama  mendirikan
              perseroan baru, yang dikhawatirkan akan memberikan kepelikan jika terdapat kondisi bahwa
              orang  tersebut  tidak  dapat  memenuhi  kewajibannya  atas  nama  pribadi  ataupun  atas  nama
              perseroan-perseroan-nya. Pengaturan lebih lanjut terkait PT dengan pemegang saham ini perlu
              mendapat perhatian agar semangat kemudahan penciptaan lapangan pekerjaan tidak tergerus
              karena komplikasi dalam praktik.
              The devil's advocate

              Perbedaan pendapat dalam menyikapi pengesahan RUUCK memerlukan kepala dingin dan hati
              yang hangat untuk selalu membuka ruang diskusi. Perlu dikedepankan sebuah sikap untuk dapat
              menggunakan apa yang dinamakan dengan devil's advocate, yaitu argumen yang telah ada diuji
              atau dikritisi untuk mencari kelemahan atau celahnya. Devil's advocate tidak ditujukan untuk
              berseberangan  dengan  argumen  yang  ada,  tetapi  untuk  membuka  ruang  diskusi  yang  lebih
              detail. Dalam hal ini, UUCK merupakan sebuah proses besar, penolakan dan pembatalan tidak
              dikenal  dalam  konstitusi  Indonesia  sebagai  upaya  konstitusional  untuk  menyatakan
              ketidaksetujuan.

              Tidak dapat dimungkiri, semangat progresivitas untuk mendukung kemudahan berusaha bagi
              masyarakat amat sangat kental dalam UUCK ini. Namun, sejauh apa UUCK dapat membantu
              realisasi  janji  dari  apa  yang  tertulis  dalam  tujuan  pembentukannya?  Hemat  penulis,  sikap
              optimistis  juga  perlu  dikedepankan  dalam  mengapresiasi  upaya  sinkronisasi  peraturan
              perundang-undangan yang memiliki perbedaan karakter pengaturan yang terkadang tumpang-
              tindih dan saling bertentangan. Pun jika upaya tersebut masih jauh dari sempurna, setidaknya

                                                           116
   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122