Page 280 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 280

Dalam surat tersebut, KSBI menyatakan menolak pengesahan rancangan Undang-undang (RUU)
              Omnibus Law Cipta Kerja yang disahkan DPR pada 5 Oktober 2020. Surnadi menjelaskan alasan
              penolakan RUU tersebut.

              Pertama, KSBI kecewa lantaran saran yang dikeluarkan KSBI dalam pertemuan Tim Tripartit
              tidak diakomodasi dalam UU Omnibus Law klaster ketenagakerjaan.

              Kemudian, Undang-undang Omnibus Law klaster ketenagakerjaan dinilai sangat mendegradasi
              hak-hak  dasar  buruh  jika  dibandingkan  Undang-undang  Nomor  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan.

              Selain itu, KSBI menilai setidaknya ada empat hak yang mendasar buruh yang direbut, yaitu
              PKWT atau kontrak kerja tanpa batas, outsourcing diperluas tanpa batas jenis usaha, upah dan
              pengupahan diturunkan, dan besaran pesangon diturunkan.

              Terakhir, KSBSI menilai beberapa ketentuan yang dirancang dalam UU Omnibus Law pada pihak
              pengusaha melalui Kadin dan Apindo dalam Tim Tripartit pada 10-13 Juli 2020 telah sepakat
              dengan Tim Serikat Pekerja atau Serikat Buruh untuk tetap sesuai eksisting.

              "Maka berdasarkan hal di atas DEN KSBSI dengan ini memberitahukan akan melakukan aksi
              unjuk rasa dari Senin hingga Jumat di Istana Kepresidenan dengan tuntutan menolak Undang-
              undang Omnibus Law Cipta Kerja dan mendesak Presiden Joko Widodo menerbitkan Perppu
              pembatalan Undang-undang tersebut," kata dia.

              Reporter: Fachrur Rozie [ray]  Kemudian Undang-undang Omnibus Law klaster.














































                                                           279
   275   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285