Page 6 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 OKTOBER 2020
P. 6

Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar membenarkan keberadaan draf RUU Cipta Kerja yang
              terdiri dari 1.035 halaman. Draf tersebut, dia menyebut, merupakan drafterkini setelah dirapikan
              seusai disahkan pada Senin lalu. "Iya, itu yang dibahas terakhir yang 1.035 (halaman)," ujar
              Indra Iskandar kepada RepublUca, Senin (12/10).



              DRAF UU CIPTAKER BERUBAH

              Versi baru naskah Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) yang disahkan DPR pada Senin
              (5/10) lalu kembali beredar. Jumlah halaman naskah terharu yang beredar tersebut melebihi
              naskah-naskah sebelumnya, baik yang beredar secara resmi maupun tak resmi.

              Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar membenarkan keberadaan draf RUU Cipta Kerja yang
              terdiri dari 1.035 halaman. Draf tersebut, dia menyebut, merupakan drafterkini setelah dirapikan
              seusai disahkan pada Senin lalu. "Iya, itu yang dibahas terakhir yang 1.035 (halaman)," ujar
              Indra Iskandar kepada Republika, Senin (12/10).

              Naskah terkini yang beredar itu lebih tebal sekitar 130 halaman dibandingkan draf UU Ciptaker
              yang sempat berbedar setelah sidang paripurna sebanyak 905 halaman. Jumlah halaman dalam
              naskah terbaru juga lebih tebal dari naskah resmi yang diusulkan pemerintah pada Februari lalu
              setebal 1.028 halaman.

              Indra mengatakan, perbedaan jumlah halaman itu terjadi karena draf terkini telah difinalisasi.
              Adapun finalisasi yang dirapikan di antaranya dalam hal format, tanda baca,dan teknis penulisan
              lainnya, ia mengklaim tidak ada substansi yang diubah "Nggak ada (perubahan substansi ). Itu
              hanya  typo  dan  format  kan,  format  dirapikan.  Jadinya  spasi-spasi-nya  kedorong  semua
              halaman,"ujarnya.

              Indra  Iskandar  juga  tak  membantah  kebenaran  substansi  dari  draf  905  halaman  yang
              sebelumnya beredar. Draf tersebut, menurut Indra, merupakan draf yang disahkan DPR pada 5
              Oktober 2020 lalu. "Iya, itu (905 halaman). Kan yang paripurna basisnya itu, tapi kemudian itu
              kan formatnya masih format belum dirapikan. Setelah dirapikan spasinya, redaksinya, segala
              macam itu, yang disampaikan Pak Aziz (Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin) itu (1.035 halaman),"
              kata dia.
              Draf terbaru memang telah menyertakan nama Aziz Syamsuddin sebagai peneken. "Kemarin kan
              spasinya  kan  belum  rata  semua,  hurufnya  segala  macam.  Nah,sekarang  sudah  dirapikan,"
              ujarnya menjelaskan.

              Indra belum bisa memastikan apakah draf 1.035 halaman ini akan segera dikirim ke Presiden RI
              Joko  Widodo.  Ia  mengatakan,  DPR  memiliki  tujuh  hari  kerja  untuk  mengirimkan  draf  ini  ke
              Jokowi, yang baru akan jatuh pada Rabu (14/10) mendatang.

              "Siang  ini  masih  mau  difinalkan  dulu.  Itu  yang  terakhir  dibahas  sampai  kemarin,"  ujarnya.
              Perubahan halaman lintas draf itu bisa dilacak dari sejumlah keterangan yang diberikan pihak
              DPR dan pemerintah. Draf yang disahkan paripurna, misalnya, lebih tipis karena ada empat UU
              dikeluarkan dari draf selama dibahas DPR. Selain itu, substansinya juga berubah. Di antaranya
              ada  kewenangan  daerah  yang  dikembalikan,  regulasi  ketenagakerjaan  yang  direvisi  untuk
              mengakomodasi  tuntutan  buruh,  klaster  pendidikan  yang  sebagian  besar  dihapuskan,  dan
              sebagainya.

              Dalam draf terbaru, tak seperti yang disampaikan Indra Iskandar, bukan hanya tanda baca dan
              typo-nya yang berubah. Dari perbandingan dengan draf selepas sidang paripurna, redaksional
              naskah juga berubah.


                                                            5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11