Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 JULI 2021
P. 9

Setelah sempat membaik di awal tahun ini, lonjakan kasus yang signifikan dan penerapan PPKM
              Darurat  kembali  memundurkan  aktivitas  ekonomi  dan  sektor  ketenagakerjaan.  Bagaimana
              pemerintah mengantisipasi dinamika ini?

              Di tengah kondisi seperti ini, yang paling bisa kami lakukan adalah mengimbau perusahaan untuk
              menahan tidak melakukan PHK. Ini himbauan yang sudah kami sampaikan berkali-kali. Kalau
              melihat pengalaman pandemi di tahun lalu, dampak terbesar itu adalah pekerja dirumahkan.
              PHK itu lebih kecil.

              Kami harap PHK ini bisa menjadi pilihan terakhir. Ada beberapa yang sudah kami mediasi agar
              jangan sampai PHK. Misalnya, kasus di maskapai Garuda dan ritel Giant. Untuk Giant ini sudah
              tidak bisa ditolong lagi, tetapi kami terus mendampingi pekerja. Giant akan membuka unit usaha
              baru, mereka berjanji akan menempatkan pekerja yang di-PHK untuk mendapat kesempatan
              kerja.

              Seperti apa proyeksi dampak dari penerapan PPKM Darurat ini terhadap sektor ketenagakerjaan?
              Secara pasti tidak bisa saya prediksi, tetapi yang pasti akan ada dampaknya. Paling tidak, akan
              ada  banyak  pengurangan  jam  kerja  karena  produksi  yang  berkurang.  Pada  akhirnya  akan
              memengaruhi pendapatan pekerja.

              Saya sudah mengeluarkan surat edaran baru yang pada prinsipnya mendorong bahwa dalam
              kondisi  sulit  ini,  semua  harus  dibicarakan  secara  bipartit  antara  pengusaha  dengan
              pekerja/serikat pekerja. Tidak ada pilihan lain, bicarakan secara jernih di internal perusahaan.
              Sebab, mana ada perusahaan yang menghendaki kondisi buruk begini? Kondisi buruk ini harus
              diterima kedua belah pihak (pengusaha dan pekerja).

              Beberapa  sektor  yang  terdampak  tidak  bisa  menjanjikan  tidak  ada  PHK  kalau  kondisi  ini
              berkepanjangan.  Ada  yang  sudah  memotong  upah  pekerja  dan  merumahkan  pekerja  tanpa
              upah. Di luar imbauan tadi, apa langkah konkret dari pemerintah untuk mencegah PHK terjadi
              dan menjaga daya beli pekerja?

              Mitigasi dampak pandemi ke ketenagakerjaan ini sebenarnya bukan hanya tugasnya Menteri
              Ketenagakerjaan  saja.  Ini  adalah  tanggung  jawab  bersama  dunia  usaha  dan  pemerintah.
              Kementerian/lembaga lain juga punya tanggung jawab yang sama.
              Agar  dunia  usaha  tetap  survive,  Kementerian  Keuangan  sudah  memberikan  kebijakan  untuk
              memperkuat fiskalnya. Kementerian Koperasi dan UKM juga memberikan bantuan modal.

              Ada juga program padat karya di semua kementerian/lembaga, tetapi terbesar di Kementerian
              Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan begitu, ada lapangan kerja baru bagi teman-
              teman yang kehilangan pekerjaan, yang dirumahkan tanpa upah, atau yang upahnya dipotong
              sekian persen.

              Tahun lalu pemerintah mengeluarkan program bantuan subsidi upah, tetapi dihentikan di awal
              tahun ini. Apakah program ini akan dihidupkan lagi untuk menjaga napas dunia usaha sekaligus
              menyelamatkan pekerjanya?

              Ini akan dikaji oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
              Pak  Luhut  (Menteri  Koordinator  Bidang  Kemaritiman  dan  Investasi  Luhut  B  Pandjaitan)  juga
              sudah menyampaikan bahwa ini menjadi pilihan kalau kita ingin terus meningkatkan konsumsi
              masyarakat. Tetapi, ini masih dalam proses kajian.

              Yang jelas, anggaran penanganan pandemi akan dinaikkan. Kami harus melakukan refocusing
              anggaran lagi. Presiden sudah mengarahkan kementerian/lembaga untuk menyiapkan apa saja


                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14