Page 45 - E-MODUL AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH KELAS XI SEM 1
P. 45
Pendalaman Materi
A. Konsep Tabungan Perbankan Syariah
Pengertian tabungan menurut UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menyebutkan
bahwa tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad mudharabah yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menuurut syarat dan ketentuan,
tidakdapat ditarik melalui bilyet/giro, cek atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Umumnya, bank
akan memberikan buku tabungan yang berisi informasi seluruh transaksi yang kalian lakukan dan kartu
ATM. Tabungan dalam perbankan syariah dibagi menjadi dua yaitu menggunakan akad wadiah dan akad
mudharabah dengan pembagian bonus sesuai nisbah bagi hasil.
Apa perbedaan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah? Tabungan wadiah (titipan) yaitu nasabah
menyimpan uang pada bank hanya untuk sekadar menitipkan, sedangkan tabungan mudharabah yaitu akad
kerjasama antara pihak bank dan nasabah. Mekanisme tabungan wadiah dan mudharabah mengacu pada
ketentuan yang telah difatwakan oleh DSN MUI. Penghimpunan dana pada perbankan syariah terdiri dari
tabungan syariah, giro syariah, dan deposito syariah. Kalian akan mempelajari giro syariah dan deposito
syariah pada bab selanjutnya. Mari kita simak bersama tabungan wadiah dan tabungan mudharabah pada
perbankan syariah dibawah ini.
B. Tabungan Wadiah
Kata wadiah berasal dari bahasa arab, yaitu al-wadi’ah yang artinya sebagai titipan murni dari satu
pihak ke pihak lainnya. Adapun kaitannya dengan perbankan syariah, wadiah merupakan titipan murni dari
seorang atau sekelompok ke pihak bank. Ada beberapa istilah dalam akah wadiah, antara lain:
1. Muwadi’ adalah pemilik barang (uang) atau penitip barang (uang) atau nasabah.