Page 57 - E-MODUL AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH KELAS XI SEM 1
P. 57
Pengakuan bonus dalam transaksi wadiah adalah sebagai berikut:
1. Pemberian bonus kepada nasabah diakui sebagai beban pada saat terjadinya transaksi
2. Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank syariah lain diakui sebagai pendapatan pada saat
kas diterima
3. Penerimaan bonus dari penempatan dana syariah pada bank sentral diakui sebagai pendapatan pada saat
kas diterima
4. Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank non syariah diakui sebagai pendapatan dana qardhul
hasan pada saat kas diterima
Silahkan Anda dapat lebih memahami giro dengan prinsip wadiah melalui contoh transaksi dibawah ini.
1) Transaksi Penerimaan Setoran Giro
Pada tanggal 06 Oktober 2020 Pak Nino membuka giro wadiah sebesar Rp. 15.000.000 di Bank
Amanah Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
06/10/2020 Kas 15.000.000 -
Kewajiban giro wadiah- Tn. - 15.000.000
Nino
Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan setoran awal giro menambah kas (debit) bank dan menambah kewajiban berupa
giro wadiah (kredit).
2) Transaksi Penarikan Giro
Pada tanggal 10 Oktober Pak Nino menarik giro sebesar Rp. 1.500.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
10/10/2020 Kewajiban giro wadiah- Tn. 1.500.000 -
Nino
Kas - 1.500.000
Analisis transaksi:
Transaksi penarikan giro mengurangi kewajiban bank (debit) dan mengurangi kas (kredit) bank.
Transaksi ini merupakan kebalikan dari transaksi penerimaan giro.
3) Transaksi Transfer
Pada tanggal 15 Oktober Pak Nino melakukan transfer ke rekening Bu Tina di Bank Amanah Syariah
Cabang Bali sebesar Rp. 500.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
10/10/2020 Kewajiban giro wadiah- Tn. 500.000 -
Nino
Bank Indonesia - 500.000