Page 56 - Buku Ajar Teknik Kehandalan dan Maintenance 2022
P. 56

pada sub bab ini juga telah mencakup teknik keandalan fasilitas kerja
            berdasarkan sudut pandang Konsep ITSM.
                 Pada  kasus  suatu  pabrik  sepatu,  proses-proses  yang  diketahui
            berkaitan  dengan  produksi  sepatu  ialah  dimulai  dari  cutting,
            preparation, stitching, hingga assembling. Pada pabrik tersebut, mesin
            produksi  sepatu  juga  tersedia  untuk  menunjang  keberlangsungan

            proses-proses tersebut. Pada mulanya, mesin terkait yang tersedia baru
            hanya sebatas mesin utama sehingga bila mesin tersebut mengalami
            malfungsi  atau  downtime  maka  kondisi  tersebut  juga  berkontribusi
            negatif  pada  OEE  di  pabrik  tersebut  akibat  proses-proses  cutting,
            preparation,  stitching,  hingga  assembling  yang  terhambat.  Dengan
            demikian,  tindakan  yang  diambil  untuk  kasus  ini  hanya  sebatas
            mitigasi atau perbaikan mesin yang mengalami malfungsi sehingga
            mesin dapat beroperasi secara normal kembali  dalam waktu segera
            (reactive maintenance).
                 Berdasarkan  kasus  tersebut,  manajemen  perusahaan/pabrik
            sepatu  tersebut  tidak  cukup  hanya  mengandalkan  langkah-langkah
            reactive  maintenance,  tetapi  perlu  menerapkan  langkah-langkah
            proactive  maintenance,  termasuk  predictive  maintenance.  Sebagai
            contoh, manajemen perlu menerapkan checklist berkala pada setiap
            aset,  perangkat,  atau  mesin  di  lingkungan  pabrik  tersebut  untuk
            memastikan kualitas aset, perangkat, atau mesin berdasarkan “umur”
            (masa pakai atau end of support life) dari aset, perangkat, atau mesin
            tersebut. Dengan demikian, manajemen dapat menentukan langkah-
            langkah  maintenance  yang  tepat  berdasarkan  prediksi  “umur”  aset,
            perangkat, atau mesin tersebut.

                 Selain  itu,  manajemen  perlu  secara  proaktif  mengevaluasi
            capacity  management  dari  mesin  tersebut,  termasuk  desain  sistem
            pabrik  yang  berkaitan  langsung  pada  mesin  tersebut  dalam  rangka
                                          56
   51   52   53   54   55   56   57   58   59