Page 6 - Microsoft Word - TUGAS APLIKASI KOMUTER BONIFASIUS
P. 6

BAB II
                                                      PEMBAHASAN



               A. Sejarah Kedatangan Belanda
                       Pada  tahun  1596,  pedagang  Belanda  dengan  empat  buah  kapal  di  bawah  Cornelius  de
               Houtman  berlabuh  di  Banten.  Mereka  mencari  rempah-rempah  disana  dan  daerah  sekitarnya
               untuk  diperdagangkan  di  Eropa.  Namun,  karena  kekerasan  dan  kurang  menghormati  rakyat,
               maka mereka diusir dari Banten. Kemudian, pada tahun 1598 pedagang Belanda datang kembali
               ke  Indonesia  di  bawah  Van  Verre  dengan  delapan  kapal  dipimpin  Van  Neck,  Jacob  van
               Heemkerck datang di Banten dan diterima oleh Sultan Banten Abdulmufakir dengan baik. Sejak
               itulah,  terjadi  hubungan  perdagangan  dengan  pihak  Belanda  sehingga  berkembang  pesat
               perdagangan  Belanda  di  Indonesia.  Namun,  tujuan  dagang  tersebut  berubah.  Belanda  ingin
               berkuasa sebagai penjajah yang kejam dan sewenag-wenang, melakukan monopoli perdagangan,
               imperialisme ekonomi dan perluasan kekuasaan (Sudirman, 2014:217).


               B. Perkembangan Kolonialisme Inggris Di Indonesia
               1.  Awal mula Inggris di Indonesia
                           Tanggal  18  September  1811  adalah  tanggal  dimulainya  kekuasaan  Inggris  di  Hindia.
               Gubernur  Jenderal  Lord  Minto  secara  resmi  mengangkat  Raffles  sebagai  penguasanya.  Pusat
               pemerintahan  Inggris  berkedudukan  di  Batavia.  Sebagai  penguasa  di  Hindia,  Raffles  mulai
               melakukan  langkah-langkah  untuk  memperkuat  kedudukan  Inggris  di  tanah  jajahan.  Dalam
               rangka menjalankan pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip.

               Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman bebas oleh
               rakyat.  Kedua,  peranan  para  bupati  sebagai  pemungut  pajak  dihapuskan  dan  para  bupati
               dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu
               milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa. Berangkat dari tiga prinsip
               itu Raffles melakukan beberapa langkah, baik yang menyangkut bidang politik pemerintahan.

               2.  Kebijakan dalam bidang pemerintahan

            ·         Secara geopolitik, Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan
            ·         Selanjutnya untuk memperkuat kedudukan dan mempertahankan keberlangsungan kekuasaan
               Inggris, Raffles mengambil strategi membina hubungan baik dengan para pangeran dan penguasa
               yang sekiranya membenci Belanda
            ·         Mengubah sistem pemerintahan yang semula dilakukan oleh penguasa pribumi menjadi sistem
               pemerintahan kolonial yang bercorak barat
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11