Page 60 - E-BOOK SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
P. 60
Pakaian Adat Batak
Ulos menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dari kehidupan orang Batak. Kain ulos
memiliki makna mendalam bagi kehidupan mereka. Dalam pandangan suku kaum Batak ada tiga
unsur yang mendasarkan dalam kehidupan manusia, yaitu darah, napas, dan panas. Dua unsur
pertama dimaknai sebagai pemberian Tuhan, sedangkan unsur ketiga tidak termasuk di dalamnya.
Panas matahari tidak bertahan hingga malam hari guna menangis dingin di pegunungan di mana
suku bangsa Batak tinggal pada zaman dahulu.
Menurut pandangan suku bangsa batak, ada tiga sumber yang memberi panas kepada
manusia, yaitu matahari, api dan Ulos. Di kalangan suku Batak kerap didengar istilah mengulosi,
yang artinya memberi ulos, yaitu lambing pemberian kehangatan dan kasih sayang kepada
penerima ulos. Ulos memiliki beragam makna bergantung di acara mana ulos tersebut digunakan.
Makna ulos yaitu sebagai tanda kasih sayang dari orang tua kepada anaknya, yaitu sebagai salah
satu bentuk penyampaian berkat Hula-hula. Ulos juga menjadi sebuah simbol status kejandaan
atau duda bagi masyakat Batak Toba yang ditinggalkan oleh pasangan hidupnya.
Salam Suku Batak
Tiap puak Batak memiliki salam khasnya masing masing. Meskipun suku Batak terkenal
dengan salam Horasnya, tetapi masih ada dua salam lagi yang kurang populer di masyarakat yakni
Mejuah juah dan Njuah juah. Horas sendiri masih memiliki penyebutan masing masing
berdasarkan puak yang menggunakannya
1. Pakpak “Njuah-juah Mo Banta Karina!”
2. Karo “Mejuah-juah Kita Krina!”
3. Toba “Horas Jala Gabe Ma Di Hita Saluhutna!”
4. Simalungun “Horas banta Haganupan, Salam Habonaran Do Bona!”
5. Mandailing dan Angkola “Horas Tondi Madingin Pir Ma Tondi Matogu, Sayur Matua Bulung!”
59