Page 57 - E-BOOK SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
P. 57

6.  Perminaken

                        Sering sekali terjadi, dimana bejana keramik impor yang tertutup atau disumbat dengan
               kayu yang berukiran di daerah setempat, wadah seperti itu terutama dipergunakan untuk bertanam
               pukpuk,  bahan  gaib  yang  sangat  kuat  biasanya  mendapat  dari  seorang  korban  pengasih  yang
               dibunuh secara ritual. Pukpuk dipergunakan untuk memeriahkan benda keramat, seperti tongkat
               ritual atau bilangan manusia, lewat dipakai ke yang permukaan atau dimasukkan ke dalam lubang
               di benda yang nanti dipropagandakan untuk menyegel kekuasaan dalam.



                        Sumbat  wadah  ini  menggambarkan  seorang  penunggang  yang  menunggangi  seekor
               binatang gaib dikenal sebagai singa. Sering menggabungkan roman kuda, ular, kerbau, predator
               bangsa kucing besar, dan binatang lain, singa adalah makhluk kombinasi yang luar biasa yang
               menjabat sebagai pelindung gaib dan dihubungkan dengan kaum ningrat.















               7. Tongkat Tunggal Panaluan

                       Tongkat Tunggal Panaluan ini adalah tongkat sakti siraja batak yang diukir dari kejadian
               yang sebenarnya, yang merupakan kesatuan kesaktian benua atas, benua tengah dan benua bawah.
               Dipegang oleh Ketua adat dan dipergunakan pada saat adanya acara besar, seperti mambukka
               Huta, acara Horja bius dll.
















               8. Ukiran Kayu
                       Ukiran yang bertunas bentuk geometris yang ditaburkan merupakan lambang yang dipakai
               kepala atau bilangan makhluk sejati atau luar biasa, yang diukir di putaran.





                                                                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62