Page 53 - E-BOOK SEJARAH DAN BUDAYA INDONESIA
P. 53

3. Seni  musik Suku Batak memiliki seni  musik yang khas  disebut  ogung sabangunan. Dalam
               melantunkan musik ini, diiringi  empat  gendang  dan lima taganing  (gamelan Batak). Gendang
               ogung  memiliki  nama-nama  sendiri  yakni  oloan,  ihutan,  doal,  dan  jeret.  Seni  musik  ogung
               sabangunan kerap dipakai mengiringi tari tor-tor. Paduan kedua seni tersebut terbagi ke dalam
               empat  macam  tarian,  yakni:  a.  Tor-tor/gondang  mula-mula:  Tarian  ini  dilakukan  dengan
               menyembah sembari berputar ke arah mata angin. b. Tor-tor/gondang mangido pasu-pasu: Tarian
               ini memperlihatkan tangan yang menari dan bermakna petuah, nasihat, dan amanat orang tua. c.
               Tor-tor/gondang liat-liat: Tarian dilakukan dengan menari berkeliling yang menandakan keluarga
               mendapat kebahagiaan. d. Tor-tor/gondang hasahatan: Tari dilakukan dengan menari di tempat
               yang memiliki makna petuah atau rahmat Tuhan.

               4. Seni kerajinan Suku Batak memiliki aneka rupa kerajinan. Kerajinan yang cukup tenar adalah
               kain ulos. Kain ini memiliki beragam jenis dilihat dari fungsinya, yaitu: a. Ulos lobu-lobu yakni
               ulos ayah untuk putra dan menantu saat pernikahan mereka. b. Ulos hela yaitu ulos pemberian dari
               orang tua pengantin perempuan. c. Ulos tondi adalah ulos pemberian orang tua pada putrinya saat
               hamil tua. d. Ulos tujung yaitu ulos untuk janda atau duda. e. Ulos saput yaitu ulos penutup jenazah
               dari paman almarhum jika yang meninggal laki-laki.

               Rumah tradisional Batak

















                       Rumah tradisional Batak Toba disebut Rumah Bolon, bentuknya persegi panjang dan dapat
               dihuni oleh 5 sampai 6 keluarga. Untuk masuk ke rumah kita harus menaiki tangga yang terletak
               di tengah rumah, dengan berbagai anak tangga ganjil. Jika orang ingin masuk ke rumah Batak
               Toba,  harus  menundukkan  kepala  agar  tidak  terbentur  pada  balok  melintang.  Ini  berarti
               pengunjung harus menghormati pemilik rumah.

                       Dasar  rumah  acap  kali  dibangun  setinggi  1.75  meter  di  atas  tanah,  dan  bagian  bawah
               digunakan untuk kandang babi, ayam, dan sebagainya. Pintu rumah memiliki dua jenis daun pintu,
               yaitu daun pintu horisontal dan vertikal. Namun sekarang, daun pintu horisontal tidak digunakan
               lagi. Ruangan di rumah tradisional adalah sebuah ruang terbuka tanpa kamar-kamar, walaupun di
               situ  didiami  beberapa  keluarga,  tetapi  itu  tidak  berarti  tidak  ada  pembagian  area,  karena  ini
               disesuaikan dengan pembagian kediaman dari rumah tersebut yang diatur oleh adat mereka yang
               kuat.



                                                                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58