Page 74 - Flipbook Dyah Iswarini
P. 74

74                                                                                                                                                                                                                                     75




         Dialog Budaya               dengan media bodycolor (gouache)   Lukisan Shinsui Itō dan Basoeki   bodycolor (gouache) technique on
         Melalui Karya Seni          pada kertas dalam menciptakan   Abdullah memperlihatkan   paper and it departs from Itō’s other
                                                                 semangat para perupa yang
                                     karya Penari Bali yang ada dalam
                                                                                            works that mainly employ printing
                                     koleksi Istana Kepresidenan .   berupaya menuju persaudaraan   techniques.  This work is one of
                                                                                                    2
                                     Karya itu merupakan salah satu   dan perdamaian dunia melalui   several that depicts Indonesia,
                                     karyanya yang bertemakan    persilangan dan pertukaran   in addition to sketches that he
                                     Indonesia, di samping sketsa-  budaya, walau masih akibat   produced when he was stationed
                                     sketsa yang dibuatnya saat sempat   tersihir eksotisisme.   in the country during the Pacific
                                     ditempatkan di negeri ini semasa                       War.  Even though the painting takes
                                                                                               3
                                     Perang Pasifik.  Walau karya ini                       Indonesia as its main theme, Itō still
                                                3
         Eksotisme negeri seberang   bertemakan Indonesia, Itō tetap                        uses his characteristic subjects of
         seringkali menjadi tema dan   berpaut pada subjek “bijin” atau                     “bijin” or “beautiful womn.”  Due
                                                                                                               4
         sumber inspirasi bagi para   “wanita cantik” yang juga menjadi   Cultural Dialog   to his fame for making paintings
         perupa. Karya seni berperan   ciri khasnya.  Karena kiprahnya   through Artworks   inspired by Indonesia, President
                                              4
         sebagai sebuah medium       dalam menghasilkan karya-karya                         Sukarno invited Itō to visit Indonesia
         akulturasi dan enkulturasi   yang terinspirasi dari Indonesia,   The exoticism of a foreign land often   again to create more works.
         budaya, di mana pendekatan dan   Itō diminta Presiden Sukarno   becomes a theme and a source of
         interpretasi seorang seniman   untuk kembali mengunjugi   inspiration for artists. Art functions   While Itō, a Japanese artist
         terhadap sebuah subjek asing   Indonesia dan berkarya.   as a medium of cultural acculturation   preferred painting Indonesian
         tersebut berpengaruh dalam                              as well as enculturation, where   woman, the Indonesian painter
         menciptakan sentuhan tersendiri   Jika Itō sebagai perupa Jepang   the artist’s own approaches and   Basoeki Abdullah was keen on
         pada sebuah karya.          memilih melukiskan perempuan   interpretations play a significant role   painting women from many parts
                                     Indonesia, perupa Indonesia   in contributing to her or his style.   of the world. As a portrait painter,
         Perupa Shinsui Itō (Kōtō, Tokyo,   Basoeki Abdullah gemar                          Abdullah had ample opportunities
         Jepang, 1898 - Tokyo, Jepang,   melukiskan perempuan-perempuan   Shinsui Itō (Kōtō, Tokyo, Japan, 1898   to paint women. One of them was
         1972) adalah sosok penting dalam   dari berbagai negara. Sebagai   - Tokyo, Japan, 1972) is an important   Naoko Nemoto, a Japanese woman
         gerakan seni shin-hanga, yang   seorang pelukis potret, ia banyak   figure in the development of the   who became known as Ratna Sari
         berupaya memberikan kehidupan   berkesempatan melukis sosok   shin-hanga movement, which   Dewi after she married President
         baru bagi seni cetak cukilan kayu   perempuan. Salah satunya adalah   sought to breathe new life into   Sukarno. The painting depicting her
         ukiyo-e Jepang, seni tradisional   Naoko Nemoto, perempuan asal   the art of Japanese ukiyo-e, a   wrapped in an Indian sari is one of
         yang mulai tergerus seiring   Jepang yang setelah menikah   traditional art form that began   five portraits painted of her. Three
         berkembangnya fotografi. Itō dan   dengan Presiden Sukarno dikenal   to lose its prominence due to the   of them show Ratna Sari Dewi in
         rekan-rekannya menggabungkan   dengan nama Ratna Sari Dewi.   development of photography. Itō   attire from different parts of the
         metode dan teknik ukiyo-e dengan   Lukisan yang menampilkan sang   and his colleagues incorporated   world,  including one in which she
                                                                                                 5
         pemikiran dan struktur seni lukis   model dalam balutan sari khas India   ukiyo-e methods and techniques   wears a Japanese kimono.
         Barat, namun tanpa meninggalkan   merupakan salah satu dari lima   with those of Western painting   Even though both Itō’s and
         estetika dan filosofi Jepang. 1  lukisan potretnya. Tiga di antaranya   without losing Japanese aesthetics   Abdullah’s paintings are heavy with
                                     menampilkan Ratna Sari Dewi   and philosophies. 1      exoticism, they show the spirit of
         Berbeda dari karya-karyanya pada   dalam busana mancanegara yang   The work Balinese Dancer in the   the artists who wished to pursue
         umumnya yang menggunakan    berbeda, termasuk dalam pakaian   Presidential Palace collection   world peace and friendship through
                                           5
         teknik cetak,  Itō bereksplorasi   kimono Jepang.       demonstrates Itō’s exploration with   cross-cultural exchange.
                   2
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79