Page 11 - Modul-el IPA Berpendekatan Etno-I-STEM Pembuatan Gerabah Materi Suhu dan Kalor
P. 11

Sejarah Gerabah Kasongan




                       Gerabah  diperkirakan  telah  ada  sejak  masa  pra  sejarah,  tepatnya  setelah

           manusia hidup menetap dan mulai bercocok tanam. Gerabah juga dapat dimaknai
           sebagai  sebuah  produk  yang  mengacu  pada  hasil  benda  berbahan  tanah  liat
           dengan  pola  penggarapan  tradisi  masa  lalu  yang  statis  dalam  kurun  waktu  lama.

           Kasongan merupakan sentra produksi gerabah yang secara administratif terletak di
           Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keadaan alam wilayah ini berada
           di dekat aliran sungai (Sungai Opak) sehingga potensi tanah liat di daerah tersebut

           dapat dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah.
                     Gerabah  merupakan  sebuah  tradisi  yang  diwariskan  dari  satu  generasi  ke
           generasi  yang  lain.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari  banyaknya  warga  di  Desa  Kasongan

           yang membuat dan bermata pencaharian sebagai pengrajin gerabah. Apakah kalian
           ingin  melihat  sejarah  dari  gerabah  kasongan?  Yuk  coba  baca  artikel  melalui  link
           dibawah ini!



           https://www.merdeka.com/jateng/berawal-dari-kematian-seekor-kuda-ini-sejarah-
           berdirinya-desa-gerabah-kasongan.html







                   Alat dan Bahan Pembuatan Gerabah




                    Bahan dasar yang digunakan untuk membuat gerabah adalah tanah liat. Sebelum
           dibuat gerabah, tanah liat tersebut diproses terlebih dahulu melalui beberapa tahap.
           Alat utama yang digunakan untuk membuat gerabah di kasongan adalah "roda putar".
           Meja putar yang digunakan berupa roda putar lambat dengan bentuk pendek (kira-

           kira 20 cm) dan roda putar cepat yang bentuknya agak tinggi (kira-kira 50 cm).
                   Alat lainnya berupa alat untuk pencampuran tanah, pembakaran, dan pembuatan
           pola.  Pencampuran  tanah  dapat  dilakukan  secara  manual  maupun  menggunakan
           mesin  molen  berbantuan  diesel.  Pembakaran  dapat  dilakukan  di  ruang  terbuka

           maupun di tungku pembakaran, kemudian untuk pembuatan pola dilakukan dengan
           menggunakan alat seperti alat cungkil, alat gores, alat untuk menghaluskan, dan lain
           sebagainya yang bisa dibuat sendiri.







                                                                                                           8
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16