Page 14 - Modul-el IPA Berpendekatan Etno-I-STEM Pembuatan Gerabah Materi Suhu dan Kalor
P. 14
B. Mengapa Kita Memerlukan Alat Ukur Suhu?
Perhatikan gambar 1.3 Pernahkah kalian
meletakkan punggung telapak tangan kalian
di kening ketika sedang demam? Apakah
kalian merasakan panas? Tubuh manusia juga
dapat merasakan suhu dalam bentuk rasa
panas atau dingin. Akan tetapi, indera perasa
bukanlah pengukur tingkat panas suatu
benda yang akurat. Apakah kalian dapat
mengukur secara akurat besarnya suhu yang
dirasakan pada kening kalian ketika demam? Gambar 1.3 Seorang anak yang sedang demam
Sumber: Canva.com
Benda yang tingkat panasnya sama dapat dirasakan berbeda oleh punggung
telapak tangan kanan dan kiri kalian. Suhu benda yang diukur menggunakan indera
perasa seperti kulit hanya menghasilkan ukuran suhu secara kualitatif sehingga tidak
dapat dipakai sebagai acuan. Jadi, suhu harus diukur secara kuantitatif dengan alat
ukur suhu yang disebut dengan termometer. Termometer akan menerima suhu dari
lingkungan sekitar atau benda yang akan diuji. Secara alamiah, suhu akan mengalir
dari derajat yang lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah. Konsep ini dikenal juga
sebagai Azas Black atau juga Hukum 1 Termodinamika.
Sekilas Info
Asas Black dikemukakan oleh Joseph Black, di mana asas ini merupakan suatu
prinsip dalam termodinamika yang berbunyi: “pada pencampuran dua zat,
banyaknya kalor yang dilepas oleh zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan
banyaknya kalor yang diterima oleh zat yang suhunya lebih rendah.” Pada asas
Black berlaku:
1. Jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan, maka benda
yang lebih panas akan memberi kalor pada benda yang lebih dingin hingga
suhu keduanya sama.
2. Jumlah kalor yang diserap oleh benda dingin sama dengan jumlah kalor yang
dilepas oleh benda panas.
3. Benda yang didinginkan akan melepas kalor yang sama besar dengan kalor
yang diserap bila benda tersebut dipanaskan.
11