Page 79 - MAJALAH 196 update
P. 79
POJOK PARLE
Komisi VIII Panjatkan Yandri Susanto yang mengambilalih
untuk memimpin doa. “Karena ada
Doa Bagi Korban kebijakan Pak Menteri kalau di
internal Kementerian Agama dikasih
kesempatan masing-masing (membaca
Bencana NTT doa). Supaya tidak dikasih kesempatan
masing-masing, saya saja yang
memimpin (doa),” seloroh Yandri.
Dalam kesempatan berbeda
Buntut pernyataan kontroversi Menteri Agama (Menag) Yaqut Yandri menyatakan bahwa prosedur
Cholil Qoumas dalam Rakernas Kemenag beberapa waktu yang pembacaan doa yang dilakukan
selama ini sudah sangat toleran. Hal itu
meminta agar doa dari seluruh agama dibacakan dan bukan dikatakannya menanggapi usulan yang
hanya doa agama Islam, juga sampai ke Senayan. pernah dilontarkan Menag Yaqut dalam
agenda Rapat Kerja Nasional Kemenag.
“Selama ini sudah bagus berdoa
sesuai dengan agama dan kepercayaan
ada kesempatan Rapat di sisi-Nya. Mohon Pak Menteri masing-masing. Ini untuk menghormati
Kerja Komisi VIII DPR RI memimpin doa, jadi kita merasa adem semua pemeluk agama yang ada di
dengan Menteri Agama, bahwa NTT negara harus hadir,” ujar Indonesia dan sudah berjalan bagus.
Anggota DPR RI Fraksi Ina Ammania. Biasanya yang memimpin doa akan
P PDI-Perjuangan Ina Bukannya menyanggupi permintaan menyampaikan ini kepada seluruh
Ammania meminta Menag untuk tersebut, Menag justru menolak audiens,” ujar Yandri.
memimpin doa bagi masyarakat memimpin doa. Yaqut berdalih Ia meyakini para peserta kegiatan
NTT yang terkena musibah, namun bahwa dirinya selaku Menteri Agama juga bisa menyesuaikan. Dikatakannya,
Menag menolaknya. tidak mewakili satu agama tertentu kalau permintaan Menag akan
"Alangkah baiknya kita berdoa, saja. “Jadi kalau Menteri Agama direalisasikan pada setiap acara maka
untuk saudara-saudara kita, ya kita yang diminta baca, saya akan minta perlu dipikirkan juga bagaimana
turut bela sungkawa pada masyarakat semua Dirjen Bimas yang membaca, pengaturan teknisnya.
yang ada di NTT, kebetulan yang karena ini Kementerian Agama bukan “Prosedur selama ini sudah bagus.
ada di depan kita ini adalah ahli Kementerian Agama Islam,” tuturnya. Kalau yang pimpin doa dalam suatu
agama, jadi semoga keluarga yang Menyikapi penolakan Menag, acara orang Kristen akan memimpin
ditinggalkan meninggal diterima akhirnya Ketua Komisi VIII DPR RI doa secara Kristen dan begitu juga
kalau Hindu yang pimpin pasti secara
Hindu, dan peserta atau audiens
menyesuaikan dengan agamanya
masing-masing. Ini sudah kebiasaan
yang sangat toleran,” ucap politisi
Fraksi PAN itu.
Seperti diberitakan, Menteri Agama
Yaqut ingin semua agama yang diakui
di Indonesia mendapatkan kesempatan
yang sama untuk memberikan doa. Ia
juga mengingatkan bahwa Kementerian
Agama bukanlah ormas Islam.
Pernyataan Menag itupun akhirnya
menuai kontroversi, hingga dirinya pun
harus mengklarifikasi atas ucapannya.
Yaqut menyatakan, hal Itu hanya bersifat
internal di lingkungan Kemenag dan
hanya untuk kegiatan berskala besar
seperti Munas (musyawarah nasional).
l dep/es
Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI. Foto: Oji/nvl
TH. 2019 EDISI 171 PARLEMENTARIA 79
TH. 2021 EDISI 196 PARLEMENTARIA 79