Page 6 - BULETIN 1282
P. 6

BULETIN            Parlementaria


            Proses Penghitungan Suara,
   • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  Jangan Sampai Kekhawatiran





            Publik






   KOMISI II            nggota Komisi II DPR   arahan KPU RI pada tanggal 18   kebijakan itu. Sebelumnya, bahkan
                        RI Guspardi Gaus
                                                                            Bawaslu RI telah memberikan usul
                                            Februari 2024, jadwal Pleno PPK
                        meminta KPU bekerja   harus ditunda sampai 20 Februari   pada KPU untuk menghentikan
                        secara profesional   2024. Hingga berita ini ditulis,   sementara penggunaan Sirekap dan
            A terkait proses                pihak KPU RI belum memberikan   memperbaikinya.
            penghitungan suara yang kini tengah   konfirmasi atau penjelasan mengenai   Mendengar hal ini, Guspardi
            berlangsung. Hal ini dikatakannya,                              dengan tegas kembali menjelaskan
            setelah sebelumnya Sistem Informasi                             yang diakui hasil penghitungannya
            Rekapitulasi (Sirekap) mengalami                                adalah penghitungan manual
            berbagai macam persoalan hingga                                 bukan Sirekap. Hal ini karena
            adanya menghentikan sementara   SAYA MEMINTA                    merupakan perintah Undang-
            proses penghitungan suara manual   KEPADA                       Undang, yang menerangkan bahwa
            berjenjang di sebagian daerah.  PENYELENGGARA                   dasar perhitungan pemilu adalah
               ”Saya meminta kepada                                         penghitungan manual.
            penyelenggara pemilu, yakni KPU   PEMILU, YAKNI                    ”Sirekap hanya alat bantu. Tapi
            agar bekerja secara profesional   KPU AGAR                      kita berharap penghitungannya tidak
            terkait penghitungan, bagaimana   BEKERJA SECARA                jomplang antara hasil pemilu Sirekap
            agar proses penghitungan ini tidak   PROFESIONAL TERKAIT        dengan manual. Oleh karena itu perlu
            menimbulkan kerugian apalagi ada   PENGHITUNGAN,                ada pembenahan yang dilakukan
            semacam pandangan bahwa KPU     BAGAIMANA                       oleh KPU, terhadap hasil pemilu
            tidak bekerja secara profesional,”   AGAR PROSES                Sirekap,” pungkasnya.   we/aha
            kata Guspardi saat dihubungi
            Parlementaria, Senin (19/2).    PENGHITUNGAN INI
               Selain itu, Guspardi juga meminta   TIDAK MENIMBULKAN
            agar kerja-kerja yang dilakukan oleh   KERUGIAN APALAGI
            KPU tidak menimbulkan persepsi   ADA SEMACAM
            ataupun kekhawatiran publik terkait   PANDANGAN BAHWA
            adanya kecurangan dalam proses   KPU TIDAK BEKERJA
            penghitungan suara. ”Penghitungan-
            penghitungan lewat Sirekap ataupun   SECARA
            manual jangan sampai ada indikasi   PROFESIONAL.
            menimbulkan kecurigaan (adanya
            kecurangan). Tentu ini tidak kita    Anggota Komisi II DPR RI
                                                 Guspardi Gaus.
            harapkan,” sambung Guspardi.
               Diketahui, saat ini, proses
            penghitungan tengah berlangsung
            di level kecamatan. Kebijakan
            penghentian rekapitulasi itu diketahui
            dari beredarnya surat instruksi                                                                Scan QR
                                                                                                           untuk berita
            yang dikeluarkan beberapa KPU                                                                  selengkapnya
            kabupaten/kota kepada jajaran
            Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).  FOTO : AFR/PDT
               Dalam surat dijelaskan, sesuai


            6   1282/IV/II/2024  • Februari 2024
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11