Page 8 - BULETIN 1234
P. 8
BULETIN Parlementaria
Kepolisian Harus Gelar Proses Etik
KOMISI III • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA untuk Tangani Kasus ‘Polisi Peras
Polisi’
akil Ketua
Komisi III DPR
Ahmad Sahroni
mendorong
W kepolisian agar Wakil Ketua Komisi III DPR RI
Ahmad Sahroni.
menggelar proses etik Kisruh Bripka
Madih dan eks penyidik Polda Metro
Jaya inisial TG dalam kasus ‘polisi
peras polisi’ terkait sengketa tanah
milik orang tua Madih. Dia berharap
kasus ‘polisi peras polisi’ tak terjadi di
wilayah lain.
“Dikarenakan ini adalah oknum
maka segerakan Propam segera
sidangkan secara etik. Semoga ini
tidak terulang kembali pada jajaran di
polda lain atas sikap-sikap anggota
masing-masing,” papar Sahroni
kepada wartawan, Sabtu (4/2). Politisi
Fraksi Partai Nasdem ini percaya FOTO: JKA/PDT
Polda Metro dapat menuntaskan
kasus ‘polisi peras polisi’ tersebut.
“Saya percaya Kapolda Metro Polda Metro Jaya menyampaikan Polres Metro Jakarta Timur. Bripka
bisa tuntaskan dengan cepat akan menyelidiki dugaan polisi Madih mengaku, dirinya diperas oleh
kasus anggotanya, lebih cepat diperas polisi itu. Kabid Humas Polda penyidik di Polda Metro Jaya. Dugaan
lebih baik agar tidak jadi polemik Metro Jaya Kombes Trunoyudo pemerasan terjadi ketika Bripka
di masyarakat,” ujar Sahroni. Di Wisnu Andiko menjelaskan, dugaan Madih hendak melaporkan kasus
kesempatan lain Anggota Komisi III pemerasan itu diungkapkan Bripka penyerobotan lahan yang dialaminya.
DPR RI Arsul Sani mengungkapkan, Madih, seorang anggota Provost Sebelumnya Polda tersebut akan
hingga saat ini masih banyak praktik mengkonfrontasi Bripka Madih dan
pemerasan yang dilakukan oknum eks penyidik inisial TG dalam kasus
polisi. Namun, kata dia, kasus dugaan ‘polisi peras polisi’ buntut sengketa
pemerasaan ini perlu dilihat secara tanah milik orang tua Madih. Dalam
luas. SAYA PERCAYA konfrontasi, Propam Polda Metro
“Bahwa yang namanya praktik Jaya akan dilibatkan, lantaran kedua
meminta uang atau memeras, itu KAPOLDA METRO belah pihak merupakan anggota Polri.
sesungguhnya memang masih BISA TUNTASKAN Saat ini, kata Trunoyudo, pengakuan
ada pada oknum polisi kita, bukan DENGAN CEPAT yang disampaikan oleh Bripka Madih
kepada lembaga kepolisian secara KASUS ANGGOTANYA, tengah didalami oleh penyidik
keseluruhan. Saat ini ramai di media LEBIH CEPAT LEBIH Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Scan QR
untuk berita
polisi peras polisi. Ini kan harus kita BAIK AGAR TIDAK Propam) Polda Metro Jaya. “Saat ini selengkapnya
lihat tidak hanya pada kasus ini saja. Polda Metro Jaya akan mendalami
Tetapi pada problem umumnya atau JADI POLEMIK DI hal dugaan pemerasan tersebut,”
besarnya,” kata Arsul Sani. MASYARAKAT. katanya. ssb/aha
8 Nomor 1234/III/II/2023 • Februari 2023