Page 9 - BULETIN 1285
P. 9

KOMISI III  • DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA  DPR: Frasa “Barangsiapa” di

               KUHP Terbaru Berlaku untuk


               Setiap Orang






                          PR RI memberikan
                          keterangan di Sidang
                                               awalnya dari Bahasa Belanda ke
                                                                               yang sebenarnya merujuk pada
                                               Bahasa Indonesia dan menggunakan
                          Mahkamah Konstitusi   bahasa baku dari penerjemahan yang   khusus untuk istilah ‘barangsiapa’
                                                                               bahasa Belanda yaitu ‘hij die’ kita
                          (MK) terkait dengan   terminologi hukum yang standar. Nah   sudah melakukan perbaikan di
              D Sidang Pleno Lanjutan                                          dalam KUHP nasional dengan
               Perkara Nomor 140/PUU-XXI/2023                                  menerjemahkan ‘hij die’ itu sebagai
               perihal Pengujian Materiil KUHP                                 setiap orang,” jelas Tobas, sapaan
               untuk Pasal 330 Ayat 1 KUHP UU                                  akrabnya mengungkapkan.
               Nomor 1 Tahun 1946 terkait dengan                                  Artinya, urai Tobas, DPR RI
               frasa ‘Barangsiapa’ dalam delik   TERMASUK JUGA                 sebenarnya sudah sejak lama
               pencabutan atau penarikan kuasa   MEMPERBAIKI                   memiliki inisiasi seperti apa yang
               terhadap anak atau pengawasan                                   diinginkan oleh para pemohon
               terhadap anak yang dilakukan oleh   BAHASA BAKU DARI            bahwa frasa ‘barangsiapa’ itu
               salah satu dari orangtua dari anak   PENERJEMAHAN               harusnya ditafsirkan berlaku untuk
               tersebut.                       YANG AWALNYA DARI               siapapun baik ayah maupun ibu
                  Pada sidang yang digelar pada   BAHASA BELANDA KE            dan sebagainya. sebagaimana
               Rabu (6/3) di Gedung MK, Jakarta itu,   BAHASA INDONESIA        telah tertuang dalam KUHP
               pemohon mendalilkan bahwa ketika   DAN MENGGUNAKAN              nasional yang baru diperbaiki
               mereka membuat laporan terhadap                                 dengan kata ‘setiap orang’ yang
               kasus tersebut terhadap aparat   TERMINOLOGI HUKUM              seharusnya itu berlaku ‘setiap
               penegak hukum, pihak kepolisian   YANG STANDAR.                 orang’.  pun/aha
               memberikan tafsir terhadap Pasal
               330 Ayat 1 bahwa itu hanya berlaku
               untuk Ibu dari anak tersebut saja,
               sementara pemohon menganggap
               bahwa semestinya frasa ‘barangsiapa’
               itu berlaku untuk semuanya baik itu
               Ayah maupun Ibu.
                  Taufik Basari selaku Tim
               Kuasa Hukum DPR RI kemudian
               menerangkan bahwa masih terjadi
               permasalahan terhadap KUHP
               lama yaitu UU Nomor 1 Tahun 1946.
               Oleh karena itulah, melalui KUHP
               nasional yang baru yaitu UU Nomor
               1 Tahun 2023 yang nantinya akan
               berlaku Januari 2026, akan diperbaiki
               beberapa kekurangan yang dimiliki
        Scan QR   oleh KUHP saat ini. Salah satunya,
        untuk berita                                                                                           FOTO : OJI/PDT
        selengkapnya  dengan memberikan penjelasan dan
               kepastian (lex certa dan lex stricta)
               terhadap delik-delik pidana yang ada.  Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari saat memberikan keterangan di Sidang Mahkamah Konstitusi (MK)
                                               terkait dengan Sidang Pleno Lanjutan Perkara Nomor 140/PUU-XXI/2023 di Gedung MK, Jakarta, Rabu
                  “Termasuk juga memperbaiki   (6/3/2024).

                                                                                       1285/III/III/2024  • Maret 2024  9
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14