Page 8 - majalah elektronik edisi 2
P. 8
SECTION News
Mahsusi: Bukan Sekuler , Bukan
Mahsusi: Bukan Sekuler, Bukan
T eokrasi, Indonesia Ne gara P ancasila
Teokrasi, Indonesia Negara Pancasila
PALEMBANG (3/4) - Dua angkatan diklat
reguler yang digelar di Balai Diklat Keagamaan
(BDK) Palembang telah resmi ditutup pada
Sabtu (3/4) lalu. Sebelum upacara penutupan
dilaksanakan, seluruh peserta diklat beserta
Kasubbag dan panitia lainnya mendapatkan
materi khusus dari Dr. H. Mahsusi, MM., selaku
Guru Besar Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Mahsusi menyampaikan materi bertajuk
“Pembangunan Bidang Agama”. Dalam
materinya, ia mengatakan bahwa untuk
mewujudkan sebuah lembaga yang bermutu,
SDM Kementerian Agama harus memenuhi
standar dan kualitas yang juga bermutu. Bukan
saja menjadi orang baik dan bermanfaat, SDM
dituntut untuk dapat berinovasi, kreatif dan
bekerja keras. Hal ini dikarenakan ilmu, teknologi
dan wawasan yang positif setidaknya juga akan
membangun karakter akhlakul karimah yang
menjadikan SDM semakin terdepan dalam
membangun visi Kemenag dan Indonesia.
Hal penting lainnya yang ia sampaikan
ialah bahwa Indonesia bukan negara
sekuler, yang boleh tidak memiliki agama
atau merahasiakannya dari publik. Setiap
warga Indonesia wajib mempunyai agama. Pun
demikian, Indonesia juga bukan juga negara
teokrasi yang menjadikan agama sebagai
dasar negara. Negara Indonesia adalah negara
pancasila yang membina keutuhan bangsa
Indonesia yang mempunyai banyak keragaman.
Menurut Mahsusi, agama mempunyai 3
pilar, yaitu akidah, syariah dan akhlak. Hal ini
mempunyai keterkaitan dan hubungan yang
sama dengan 4 pilar negara Indonesia, yaitu
Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan
NKRI. Sehingga sifat-sifat ulil azmi terkandung
di pancasila dan sejalan dengan setiap agama.
"Mudah-mudahan diklatnya bermakna dan
bermanfaat," tutup Mahsusi, seraya melepas
tanda pelatihan dari peserta diklat.
Penulis: Muhammad Azwin
6 | E-Magazine Swarna Musi Volume X Ed. 2