Page 57 - E-MODUL KEPRAMUKAAN
P. 57
BAB XI
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERATURAN BARIS BERBARIS
(PBB)
11.1 Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu
a) Mampu mengetahui Peraturan Baris-Berbaris (PBB)
b) Mampu melaksanakan Peraturan Baris-Berbaris (PBB)
11.2 Uraian Materi
11.2.1 Mampu mengetahui Peraturan Baris-Berbaris (PBB)
Pengertian Peraturan Baris-Berbaris (PBB)
Baris-berbaris merupakan suatu wujud latihan fisik yang diperlukan
guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan
kepada terbentuknyasuatu perwatakan tertentu. Adapun maksud dan tujuan
dari Peraturan Baris-berbaris (PBB), yaitu:
1) Menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa
tanggung jawab.
2) Dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas maka akan
menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas untuk mengarhkan
pertumbuhkan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara
jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3) Dengan adanya rasa persatuan maka rasa senasib sepenanggungan
serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4) Rasa disiplin lebih mengutamakan kepentingantugas di atas kepentingan
pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keiklasan penyisihan
pilihan hati sendiri.
5) Rasa tanggung jawab merupakan keberanian untuk bertindak yang
mengandung resiko terhadap dirinya, akan tetapi akan lebih
menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah untuk melakukan
tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
Dalam baris-berbaris ada aba-aba yang harus diperhatikan, aba-aba
tersebut merupakan suatu perintah yang diberikan dari seorang pemimpin
kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktu tertentu secara
serentak secara berturut-turut. Adapun macam aba-aba yaitu:
1) Aba-aba petunjuk, dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan
maksud daripada aba-aba peringatan/ pelaksanaan. Contoh:
- Kepada Pemimpin Upacara-Hormat – GERAK
- Untuk amanat-istirahat di tempat – GERAK
2) Aba-aba peringatan, merupakan inti perintah yang cukup jelas, untuk
dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh:
- Lencang kanan – GERAK (bukan lancang kanan)
- Istirahat di tempat – GERAK (bukan ditempat istirahat)
51