Page 84 - E-MODUL KEPRAMUKAAN
P. 84
BAB XV
PENUTUP
Kepramukaan menjadi dasar pembentukan watak dan kepribadian anak.
dengan kegiatan kepramukan yang layak dan berkualitas akan sangat membantu
pembentukan karakter peserta didik. Lebih lengkap bisa di baca.kepramukaan
mempunyai 3 sifat: 1) Sifat nasional kepramukaan maksudnya adalah kepramukaan
itu diselenggarakan di masing masing negara disesuaikan dengan kebutuhan masing
masing negara tersebut; 2) Sifat Internasional kepramukaan maksudnya adalah
kepramukaan di negara manapun harus membina dan mengembangkan rasa
persaudaraan dan persahabatan antar sesama pramuka; dan 3) Sifat universal
maksudnya adalah satu sifat kepanduan Pramuka yang memiliki arti bahwa
kepramukaan itu dapat dilakukan oleh siapa saja, dan umur berapa pun bisa mengikuti
kegiatan pramuka. Pada dasarnya kegiatan Kepramukaan memiliki tujuan untuk
melatih generasi muda agar memaksimalkan setiap potensi yang ada di dalam
dirinya, baik itu intelektual, spiritual, sosial, dan fisik. Beberapa istilah dalam
kepramukaan yaitu 1) Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang
memiliki arti Rakyat Muda yang Suka Berkarya (Mukson, 2011). 1) Gerakan pramuka
merupakan organisasi resmi yang ditetapkan baik nasional maupun internasional(U.S.
et al., 2014). Pendiri Gerakan Pramuka dunia yaitu “Loerd Robert Baden Powell”.
Pengalaman beliaulah yang mendasari terbentuknya Gerakan Pramuka dari
pembinaan remaja di Negara inggris. Robert Stephenson Smuth Baden Powell atau
lebih dikenal Baden Powel lahir pada tanggal 22 Februari 1857 di London, Inggris.
Ayahnya yang bernama Prof. Domine Baden Powell meninggal pada tanggal 11 juni
1860 saat Robert masih kecil (umur 3 Tahun) yang merupakan Professor Geometry di
Universitas Oxford. Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan
Hukum diatur berdasarkan: landasan Hukum berupa Undang-undang, Peraturan
pemerintah, AD, dan ART kepramukaan. Keanggotaan meliputi: anggota biasa,
anggota luar biasa dan anggota kehormatan (Esensi, 2012). Prinsip dasar
kepramukan merupakan norma hidup bagi seorang anggota pramuka. prinsip
dasar kepramukan harus diamalkan oleh anggota pramuka dalam kehidupan
sehari-hari, baik untuk dirinya sendiri, keluarga, dan masyarakat. Metode
keparamukan tidak bisa dipisahkan dengan prinsip dasar kepramukaan.
Keduanya mempunyai keterkaitan satu sama lain. Dalam mengajarkan
pramuka pada seseorang, terdapat beberapa metode, antara lain: 1)
pengamalan kode kehormatan, 2) belajar sambil melakukan, 3) sistem beregu
dan lain-lain. Tingkat yang paling depan yang dikenal dengan Gugus Depan,
tingkat kecamatan diatur oleh Kwaran, segala kegaiatan ditingkat kabupaten
diatur oleh Kwarcab, kegiatan pada tingkat provinsi diatur oleh Kwarda.
Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki antara lain 1) Keterampilan
Tali Temali; 2) Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD); 3)
Ketangkasan Pionering; 4) Keterampilan Morse dan Semaphore; 5) Keterampilan
Membaca Sandi Pramuka; 6) Penjelajahan dengan Tanda Jejak; dan 7) Keterampilan
Baris Berbaris (KBB).
78