Page 50 - E-Modul IPA + video
P. 50
BAB VII
ENERGI CAHAYA
A. Sub Capaian Mata Kuliah
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
• menganalisis sifat-sifat cahaya
• menganalisis pembentukan bahaya pada cermin dan lensa
B. Uraian Materi
Pernahkah Anda bertanya, mengapa kita dapat melihat benda-
benda? Ya, jawabnya karena ada cahaya dari benda ke mata kita, entah
cahaya itu memang berasal dari benda tersebut, entah karena benda itu
memantulkan cahaya yang datang kepadanya lalu mengenai mata kita.
Jadi, gejala melihat erat kaitannya dengan keberadaan cahaya atau sinar.
Gambar 1. Proses melihat
Ada pendapat yang mengatakan, terdapat perbedaan antara
cahaya dan sinar. Cahaya berkaitan dengan gejala melihat (cahaya
tampak), sedangkan istilah sinar meliputi cahaya tampak dan cahaya tak
tampak seperti sinar X dan sinar gamma. Dalam uraian ini, keduanya
dapat digunakan untuk menyatakan maksud yang sama, yaitu meliputi
cahaya tampak dan cahaya tak tampak.
Cahaya menurut Newton (1642 - 1727) terdiri dari partikel-partikel
ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke
segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Sementara menurut
Huygens ( 1629 - 1695), cahaya adalah gelombang seperti halnya bunyi.
Perbedaan antara keduanya hanya pada frekuensi dan panjang
gelombangnya saja.
Dua pendapat di atas sepertinya saling bertentangan sebab tak
mungkin cahaya bersifat partikel sekaligus sebagai partikel. Pasti salah
satunya benar atau keduanya salah, yang pasti masing-masing pendapat
di atas memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada zaman Newton dan Huygens hidup, orang-orang beranggapan
bahwa gelombang yang merambat pasti membutuhkan medium. Padahal
ruang antara bintang-bintang dan planet-planet merupakan ruang hampa
(vakum) sehingga menimbulkan pertanyaan apakah yang menjadi medium
rambat cahaya matahari yang sampai ke bumi, jika cahaya merupakan
gelombang seperti dikatakan Huygens. Inilah kritik orang terhadap
pendapat Huygens. Kritik ini dijawab oleh Huygens dengan
47