Page 82 - E-Modul IPA + video
P. 82
Pikiran-pikiran semacam itu adalah Miskonsepsi. Untuk mengetahui
keberadaan arus saat melewati dan keluar dari titik percabangan coba perhatikan
Gambar 8 berikut.
keluar
I2
I1 I5
masuk
I3
keluar
Gambar 8 Kondisi arus di percabangan
Dari Gambar 8 nampak terlihat bahwa arus yang datang adalah I1 kemudian
memasuki titik percabangan. Di titik percabangan tersebut arus listrik akan terbagi
menjadi dua yaitu I2 dan I3. Berdasarkan konsep Hukum Ohm dan rangkaian seri,
paralel yang telah dipelajari sebelumnya bahwa pembagian arus pada I2 dan I3
bergantung pada besarnya hambatan yang ada pada masing-masing
percabangan. Akan tetapi, setelah melewati percabangan tersebut maka arus I2
dan I3 akan kembali keluar dari titik percabangan tersebut menjadi I5. Nilai I5
adalah arus yang keluar dari titik percabangan setelah melewati cabang.
Arus listrik yang masuk dan yang keluar dari titik percabangan kita dapat
analogikan seperti aliran air. Jika debit air yang masuk pada I1 kemudian pecah
menjadi I2 dan I3 setelah itu I2 dan I3 menjadi I5 yang nilainya sama dengan I1. jadi
kita dapat simpulkan bahwa tidak ada arus yang hilang ataupun bertambah setelah
melewati titik cabang tersebut.
Dari percobaan tersebut nampak bahwa kuat arus yang memasuki titik
percabangan sama dengan kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Pernyataan tersebut dikenal dengan sebagai Hukum Kirchoff I. Hukum Kirchoff I
dituliskan sebagai berikut.
I = I
masuk keluar
6. Rangkaian Hambatan
1. Susunan Seri-Paralel untuk Resistor
a. Susunan seri
Sesuai dengan kebutuhan, komponen-komponen listrik, seperti resistor,
lampu, dan baterai selalu dirangkai dengan yang lainnya. Salah satu susunan
komponen-komponen listrik adalah susunan seri. Dalam rangkaian seri, dua atau
lebih resistor dihubungkan dari ujung ke ujung seperti pada Gambar 9.
a R1 b R2 c R3 d
Gambar 9
Melihat gambar di atas timbul pertanyaan bagaimanakah besar kuat arus
listrik yang mengalir pada R1, R2, dan R3 ketika ujung-ujung a dan d dihubungkan
79