Page 58 - E-MODUL PERSPEKTIF GLOBAL_Neat fix
P. 58
BAB XIII
ISU-ISU GLOBAL
1. Sub Capaian Pembelajaran MK
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa mampu:
1) memahami dan mengidentifikasi kemungkinan terjadinya isu-isu global
2) menemukan solusi untuk mencegah kemungkinan terjadinya isu-isu
global
2. Uraian Materi
Identifikasi dan Solusi Terjadinya Isu-isu Global
Selama beberapa bulan terakhir, BBC Future Now telah meneliti
beberapa masalah terbesar yang dihadapi umat manusia saat ini yaitu
penggunaan lahan untuk mengakomodasi populasi yang jumlahnya meledak,
masa depan energi nuklir, jurang antara orang kaya dan orang miskin - dan
banyak lagi.
Tapi bagaimana dengan tantangan besar yang akan dihadapi pada
masa depan? Dalam 30 tahun kemudian, masalah apa yang mungkin ada
dalam agenda dunia untuk dipecahkan? Tidak mungkin untuk memprediksinya,
tapi kita bisa mendapatkan petunjuk dari bagaimana tren terkini dalam sains
dan teknologi dapat dimainkan. Berikut adalah beberapa potensi masalah besar
yang akan dihadapi pada masa depan:
Modifikasi genetika manusia
Perdebatan di kalangan ilmuwan mulai menggaung sejak tahun lalu
karena teknologi baru yang memungkinkan kita mengedit DNA manusia. Ini
disebut Crispr (diucapkan 'krisper') dan ini adalah sebuah cara mengubah DNA
orang untuk menghilangkan penyakit seperti kanker. Kedengarannya bagus,
bukan? Tapi bagaimana jika ada dampak etis yang gelap, dan ini berubah
menjadi proyek genetika untuk menghasilkan 'bayi-bayi yang didesain', dengan
memilih embrio yang menghasilkan bayi-bayi yang memiliki kecerdasan dalam
jumlah tertentu atau memiliki karakteristik fisik tertentu?
• Apakah robot menjadi solusi kebutuhan kaum jompo?
• Bagaimana otomatisasi akan mempengaruhi Anda?
Meskipun masih belum cukup banyak digunakan untuk dipertimbangkan
sebagai "tantangan besar" pada saat ini, ini adalah kemajuan yang akan terjadi
pasa masa mendatang dan ada akibatnya yang luas yang perlu dipersiapkan -
dan itulah banyak alasan untuk memastikan para ahli keetikaan berada di tiap-
tiap laboratorium, universitas, dan perusahaan yang mungkin tidak sabar untuk
mengubah DNA kita.
"Refleksi yang tepat tentang bagaimana kita mungkin ingin
melestarikannya membutuhkan waktu - ini harus mengacu pada perspektif yang
luas tentang apa artinya menjadi manusia," kata Nicholas Agar, profesor etika
di Universitas Victoria Wellington di Selandia Baru kepada BBC Future Now
55