Page 32 - E-MODUL_KERAJINAN TANGAN
P. 32
7.2 Contoh karya ciptaan seni tiga dimensi
Tradisi mematung yang masih berlangsung yang berkaitan dengan
agama berada di daerah Bali; agama Hindhu masih menganjurkan
pembuatan patung sebagai bagian dari ritual keagamaan. Mematung
merupakan ritual untuk menghafal sifat Tuhan yang diibaratkan seperti
membaca bagian tubuh manusia seperti membaca sifat Tuhan. Mata
dibuat cerah menunjukkan Tuhan selalu melihat dan mengawasi gerak-
gerik manusia, sehingga manusia jangan berbuat jahat, telinga yang
besar berharap Tuhan bersedia mendengar, terdapat mata ketiga di
antara mata kanan dan kiri merupakan simbol kekuatan melihat tanpa
memandang, bagaikan antena yang dapat menangkap peristiwa manusia,
serta masih banyak lagi yang ditunjukkan oleh asesori maupun properti
patung.
Gambar Patung Dewa Indra di Bali
Sumber: www.thearoengbinangproject.com/patung-di-bali
Patung Dewa Indra berada di Jl Raya Peliatan, Ubud; posisi tangan
kiri lurus ke depan memegang gendewa dan tangan kanan siap
memegang sebatang anak panah. Landasan berdiri Dewa Indra kepala
gajah yang diapit oleh sepasang naga bermahkota dan kedua naga
ekornya mengait membentuk lingkaran.
Jika di luar negeri seni patung dirancang dan dibuat dengan
berbagai teknik dan medium, di Indonesia bervariatif. Contohnya di Bali
(lihat dua buah patung di atas) kini seni patung digunakan sebagai
monumen untuk menghormati tokoh dan sejarah kota atau daerah
tertentu. Kelahiran seni patung modern Indonesia diawali oleh Hendra
Gunawan, Trubus, Edhi Soenarso, dll dengan menampilkan karya patung
pahatan batu vulkanik di Yogyakarta (dimulai tahun 50-an). Sebagai
contoh patung Jendral Sudirman (figuratif) di halaman gedung DPRD D.I
Yogyakarta. Setelah itu muncul seniman patung yang mulai menampilkan
kebebasan, diantaranya adalah: Dolorosa Sinaga, I Nyoman Alim
Mustapha, Edhi Sunarso, Gregorius Sidharta dan I Nyoman Nuarta.
Beberapa karya dapat ditampilkan sebagai berikut:
28