Page 27 - E-MODUL_KERAJINAN TANGAN
P. 27

ini menghasilkan karya seni rupa modern, serta (3) sikap batin pencipta yang
                      berpijak pada posmodernisme yang berupaya untuk memberi penghargaan
                      terhadap hal yang dikesampingkan atau diremehkan oleh modernism seperti
                      tradisi,  kebiasaan  lama,  dan  kelokalan.  Sikap  batin  yang demikian  ini
                      menghasilkan karya seni rupa posmodern.
                       1.  Karya Seni Rupa Tradisional
                           Batasan  karya  seni  rupa  tradisional  dapat  dipahami  dengan  mudah
                           setelah memahami batasan istilah “seni rupa” dan istilah “tradisional”.
                           Batasan  istilah  seni  rupa  telah  dikemukakan  pada  bagian terdahulu
                           bahwa,  “segala  bentuk  ekspresi  pengalaman  estetis  yang  dilakukan
                           secara  sadar  oleh  manusia  melalui  media  titik,  garis,  bentuk, warna,
                           tekstur, dan ruang.” Sedangkan istilah “tradisional” adalah kata sifat yang
                           berasal dari kata dasar“tradisi” yang berarti turun-temurun dari generasi
                           ke  generasi  hingga  masa  kini.  Jadi,  istilah  “seni  rupa  tradisional”
                           bermakna  karya  seni  rupa  yang  pembuatannya  telah  mentradisi.
                           Pengertian ini memberikan pemahaman bahwa batasan tradisional pada
                           suatu karya seni rupa melekat pada tradisi/budaya/etnis/bangsa. Dengan
                           demikian, seni rupa tradisional bersifat lokal atau kedaerahan
                       2.  Karya Seni Rupa Modern
                           Istilah  modern  secara  umum  sering  kali  diartikan  dalam  hubungan
                           dengan masa atau waktu yakni sesuatu yang baru. Namun, pada bidang
                           seni rupa, istilah modern diartikan tidak berkenaan dengan masa/waktu,
                           melainkan  dalam  hubungannya  dengan  sikap  batin  yang  melatari
                           lahirnya sebuah karya. Bila pada karya seni rupa tradisional keterikatan
                           pada norma dan bentuk yang mentradisi sebagai ciri utama, sebaliknya
                           pada karya seni rupa modern ketidakterikatan pada norma dan bentuk
                           yang  mentradisi.  Pada  seni  rupa  modern,  kebebasan  dan  kekreatifan
                           sebagai  ciri  utama.  Sikap  batin  seniman  modern  mengutamakan
                           kebebasan yang mendorong kekreatifan dalam berekspresi. Beberapa
                           ciri karya seni rupa modern adalah: (1) menonjolkan kreativitas gagasan,
                           ide, teknik; (2) berorientasi ke masa depan (bukan pada masa lalu); (3)
                           bersifat  universal;  dan  (4)  menonjolkan  individualitas  dan  karena  itu
                           nama penciptanya menjadi penting.
                       3.  Karya Seni posmodernisme
                           Posmodernisme berupaya mengoreksi Modernisme seraya menawarkan
                           alternatif  solusi.  Dalam  bidang  seni  rupa,  pendukung  Posmodernisme
                           menawarkan  ide  pluralisme  sebagai  pengganti  universalismenya
                           modernisme.  Pendukung  Posmodernisme  tidak  merasa  perlu  untuk
                           membedakan lagi antara Seni Murni yang dipandang sebagai seni tinggi
                           dan seni terapan sebagai seni rendah. Seni rupa yang terpinggirkan oleh
                           seni rupa modern seperti seni rupa tradisional justru dihargai oleh kaum
                           posmedernis karena dianggap memiliki keaslian  dan  keunikan.  Dalam
                           Seni  Rupa  Posmodern  semua  ekspresi  seni  dihargai  (termasuk  Seni
                           Rupa  Modern)  dan  diberi  tempat  yang  sama;  yang  penting  adalah
                           ekspresi seni tersebut kontekstual. Dapat dikatakan bahwa karya Seni


                                                                                                    23
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32