Page 23 - E-MODUL_KERAJINAN TANGAN
P. 23
scribbling yang terkontrol, dan akhirnya menjadi scribbling yang
mempunyai makna bagi dirinya sendiri.
b. Tahap Preschematic atau prabagan 4-7 tahun
Dimulai dengan menggambar suatu objek. Karakteristik gambarnya terdiri
dari bangun geometri, bersifat relatif dan subjektif bermakna pribadi.
Penyajian ruang; objek mengapung, kertas kadang berputar, proporsi
antar objek belum ada. Penyajian gambar orang; kepala dan kaki menjadi
objek pengembangan, tangan mulai dilengkapi.
c. Tahap Schematic (Pencapaian konsep bentuk) 7-9 tahun
Karakteristik pengembangan konsep dengan pengulangan perubahan
dipengaruhi pengetahuan aktif tentang lingkungan, menggambar konsep
dari ciri-ciri bukan persepsi, goresan tegas, langsung, pipih. Penyajian
ruang; mendirikan objek tegak pada garis dasar, pengaturan objek dalam
dua dimensi, gambar menyebar ke seluruh bidang. Gambar orang;
pengulangan bagan, badan terlukis secara geometris, lengan dan kaki
mulai diisi dengan penempatan benar dan proporsi dipengaruhi emosi
d. Tahap Realis (9-12 tahun)
Pada tahap ini karakteristik gambar secara lebih baik telah siap untuk lebih
rinci, ia memiliki kesadaran diri terhadap gambar-gambarnya, lebih siap
untuk menampilkan fisik lingkungan, karakteristik lingkungan lebih
menonjol dibanding kealamiahannya, belum memahami bangun dan
bayangannya. Penyajian ruang; mendasarkan pada garis sehingga
gambar nyata tapi masih tumpang tindih, mulai menghubungkan antar dua
benda, mengetahui awan sebagai garis horison, berusaha menunjukkan
hal yang tersembunyi melalui ukuran benda-benda. Penyajian gambar
manusia bagian-bagian tubuh mulai terpisah, figur lebih jelas.
Gambar anak memiliki keunikan dibandingkan dengan orang dewasa. Hal
ini terjadi karena anak-anak masih memiliki keaslian dalam tata ungkapan
emosinya dalam bentuk gambar atau karya. Secara khusus, berikut ini
disarikan berdasarkan pendapat Soesatyo (1994: 32 33) bahwa sifat lukisan
(gambar) anak-anak sebagai berikut:
1) Ideographisme.
Lukisan anak merupakan ekspresi berdasar pengertian dan logika anak,
contoh: anak melukis muka manusia dari samping, meskipun dalam
kenyataan penglihatan, matanya nampak sebuah saja, tetapi berdasarkan
pengertian anak bahwa manusia itu bermata dua, maka dilukislah kedua
mata itu disamping.
2) Steorotif atau otomatisme.
Ciri gambar anak yang kedua adalah ditemukannya gejala umum
penggambaran bentuk benda secara berulang-ulang dengan ukuran yang
monoton. Gejala ini dinamakan stereotipe. Misalnya figure manusia yang
diulang dalam bentuk yang sama meski warnanya berbeda- beda. Atau
bunga-bunga yang sama diulang-ulang. Bahkan sampai pada tema yang
terus diulang-ulang.
3) Gejala finalitas
Sungguh unik bila kita cermati dan amati gambar anak, anak
menggambarkan peristiwa yang mengandung unsur ruang dan waktu.
19