Page 67 - E-Modul Kapita Selekta PPKn SD
P. 67
d) Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang terdiri dari 2 (dua) golongan, yaitu Ras
Proto Melayu atau Melayu Tua (terdiri dari Suku Batak, Toraja, dan Dayak) dan
Ras Deutro Melayu atau Melayu Muda (beranggotakan antara lain Suku Bugis,
Madura, Jawa, dan Bali)
4) Keberagaman Golongan
Keberagaman golongan atau kelompok dalam masyarakat merupakan
suatu gejala yang selalu ada dalam setiap kehidupan manusia dan
kedudukannya sangat penting. Mungkin Anda tidak menyadari, bahwa sejak
kaian lahir sampai meninggal dunia menjadi anggota kelompok dan terikat
dengan kelompok. Sejak lahir Anda menjadi anggota keluarga, menjadi warga
suatu RT, RW, kelurahan, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan negara.
Ketika menginjak remaja dan dewasa Anda juga akan menjadi anggota berbagai
macam dan jenis kelompok, mulai menjadi kelompok teman bermain, organisasi
sekolah, organisasi bidang sosial, ekonomi, politik seni dan seterusnya. Jadi
jelas sekali bahwa manusia itu sangat terikat dengan kelompok dan hidup
bersama dalam kelompok serta tidak mungkin lepas dari suatu kelompok
(menyendiri tanpa berinteraksi dengan orang lain).
Keanekaragaman golongan atau kelompok dalam masyarakat harus
dijadikan potensi untuk mempersatukan bangsa, karena pada prinsipnya antara
golongan yang satu dengan golongan lainnya saling membutuhkan. Dalam
perusahaan misalnya golongan atas (atasan) akan membutuhkan golongan
bawah (bawahan atau karyawan). Begitu pula dalam pemerintahan, pejabat
pemerintah membutuhkan rakyat.
5). Keberagaman seni dan budaya
Suku bangsa yang beraneka ragam menghasilkan seni dan budaya. Baik
itu dalam seni sastra, seni tari dan lain-lain.
6) Keberagaman Bahasa
Bahasa daerah masing-masing propinsi menghasilkan keberagaman
bahasa, seperti bahasa Jawa, Sunda, Bali, Sumba dan lain-lain
b. Masalah Keanekaragaman
Terkait masalah keanekaragaman terdapat beberapa alternatif
pemecahan masalah yang dapat diterapkan guna mengatasi kemajemukan
masyarakat Indonesia.
Beberapa alternatif tersebut antara lain:
1) Masalah Konflik Antar Etnis Sesuai dengan kodratnya sebagai makhluk
sosial, manusia selalu membutuhkan kehadiran orang lain di sekitarnya. Tanpa
kehadiran orang lain, manusia tidak akan berarti apa-apa. Kondisi ini akan
berakibat terjadinya interaksi sosial antar manusia. Sebagai dampak dari
interaksi tersebut, terjadi pertemuan beberapa karakter, bahkan beberapa
kebudayaan yang dibawa oleh masing-masing individu. Akibatnya, dari
bertemunya individu-individu tersebut menyebabkan: a. Tolak-menolak
(konfrontasi), apabila pihak-pihak yang berinteraksi tidak dapat saling
menyesuaikan diri, b. Asimilasi, apabila pihak-pihak yang berinteraksi dapat
saling menyerap sehingga muncul budaya baru demi berlangsungnya
kehidupan di masyarakat tersebut, dan c. Akulturasi, apabila keduanya saling
mengambil unsur sehingga terjadi saling menyesuaikan diri. Adapun terjadinya
konflik disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya ialah perbedaan pendirian
63