Page 62 - E-Modul Kapita Selekta PPKn SD
P. 62
yang bersifat tidak saling melengkapi. Misalnya, pada lembaga agama di
Indonesia yang menaungi beberapa agama memiliki stuktur yang
berbeda. Lembaga-lembaga agama tersebut tidak saling melengkapi
karena karakteristik dari keberagaman masyarakat (agama) pun
berbeda.
3) Kurang mengembangkan konsensus (kesepakatan bersama)
Masyarakat yang beragam memiliki standar nilai dan norma berbeda
yang diwujudkan melalui perilaku masyarakat. Hal itu disebabkan karena
karakteristik masyarakat yang berbeda kemudian disesuaikan dengan
kondisi lingkungan fisik dan sosial. Karena kondisi masyarakat yang
beragam tersebut, kesepakatan bersama cenderung susah untuk
dikembangkan.
4) Relatif sering terjadi konflik
Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat menjadi salah satu
pemicu terjadinya konflik. Konflik yang terjadi bisa sangat beragam, mulai
dari konflik antar individu sampai konflik antar kelompok. Hal ini bisa
disebabkan oleh minimnya toleransi satu sama lain, baik antar individu
maupun antar kelompok.
5) Secara relatif, integrasi sosial tumbuh karena paksaan dan saling
ketergantungan di bidang ekonomi
Jika masyarakat multikultural bisa terkoordinasi dengan baik, maka
integrasi sosial sangat mungkin terjadi. Akan tetapi, integrasi sosial di
masyarakat timbul bukan karena kesadaran, melainkan paksaan dari luar
diri atau luar kelompok. Contoh : aturan tentang anti-diskriminasi dalam
penggunaan fasilitas publik.
Selain itu, masyarakat memiliki ketergantungan dalam bidang ekonomi
yang dapat mendorong terjadinya integrasi karena kebutuhannya.
Contohnya adalah individu yang bekerja pada individu atau perusahaan
lain membuat dirinya harus mematuhi segala aturan yang dibuat.
Terjadinya kondisi patuh dan integrasi timbul karena adanya aturan yang
mengikat individu dalam melaksanakan pekerjaannya dan hal tersebut
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
6) Adanya dominasi politik
Kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat multikultural dapat
memiliki kekuatan politik yang mengatur kelompok lain. Hal ini menjadi
bentuk penguasaan (dominasi) dari suatu kelompok kepada kelompok
lain yang tidak memiliki kekuatan politik.
c. Faktor Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah
suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau
dan wilayah di penjuru indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan
karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Keberagaman yang ada
pada masyarakat bisa menjadi kekayaan bangsa Indonesia dan potensi bangsa.
Namun, keberagaman juga menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang
yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan
kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat
merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karena itu
58