Page 60 - 5. E-MODULE IKAN ASIN
P. 60
B. Pewarnaan Secara Gram
Pewarnaan sel bakteri secara Gram menjadi salah satu prosedur penting
dan banyak digunakan untuk mengelompokkan bakteri. Metode ini dapat
membedakan bakteri menjadi dua kelompok besar (Hastuti, 2021), yakni:
1. Bakteri Gram positif: berwarna ungu pada akhir pewarnaan.
2. Bakteri Gram negatif: berwarna merah atau merah muda pada akhir
pewarnaan.
Perbedaan warna pada bakteri gram positif dan gram negatif
disebabkan karena perbedaan struktur dinding sel bakteri (Ampou et al.,
2015). Bakteri gram negatif memiliki struktur dinding sel dengan
kandungan lipida yang tinggi, sehingga tidak dapat mengikat zat warna
kristal violet meskipun sudah difiksasi dengan larutan iodium (Paracini et
al., 2022). Iodium berfungsi untuk memperkuat pengikatan zat warna primer
(kristal violet) oleh bakteri. Warna merah pada bakteri gram negatif saat
pewarnaan gram disebabkan karena alkohol mampu melarutkan zat warna
kristal violet dan mengikat zat warna safranin (warna merah). Adapun
warna ungu pada bakteri gram positif saat pewarnaan gram disebabkan
karena dinding sel bakteri terdiri dari peptidoglikan, sehingga zat warna
kristal violet tetap dipertahankan meskipun dicuci dengan alkohol (Ruma &
Suwardi, 2020).
C. Ciri Mikroskopis Bakteri Kontaminan Pada Ikan Beloso (Saurida
tumbil sp) Asin Kering Berdasarkan Pewarnaan Secara Gram
Ciri mikroskopis keempat bakteri kontaminan pada ikan beloso asin
kering berdasarkan pewarnaan secara Gram disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Ciri Mikroskopis Bakteri Kontaminan Pada Ikan Beloso (Saurida tumbil sp) Asin
Kering Berdasarkan Pewarnaan Secara Gram
Koloni Ciri Mikroskopis Bakteri Perbesaran
Bentuk Sel Warna Sel Sifat Gram Bakteri
100x10
A Diplobacillus Merah Gram negatif
100x10
B Streptobacillus Merah Gram negatif
100x10
C Streptobacillus Merah Gram negatif
100x10
D Staphylococcus Merah Gram negatif
Sumber: Dokumen Pribadi, 2022
50