Page 20 - E-Modul Gambar Proyeksi
P. 20
2.2. Proyeksi Oblique
Proyeksi oblique atau sering disebut dengan proyeksi miring merupakan
proyeksi yang kemiringan garisnya sejajar dengan bidang proyeksinya. Sudut yang
sering digunakan dalam proyeksi ini adalah 30°, 45°, 60°. Yang menjadi ciri khas dari
proyeksi ini yaitu jika proyeksi orthogonal memiliki proyektor yang tegak lurus terhadap
bidang gambar/bidang proyeksi, sebaliknya proyeksi oblique memiliki proyektor yang
miring terhadap bidang gambar/bidang proyeksi.
Gambar 1.14 Perbedaan proyeksi orthogonal dan proyeksi oblique
Sumber gambar: Slideplayer.com
Objek yang tergambar dengan cara proyeksi oblique akan terlihat lebih panjang
dari ukuran yang sebenarnya. Penampilan yang bengkok seperti itu akan memberikan
kesan yang meragukan. Oleh karena itu, skala yang digunakan untuk menggambarkan
sisi miring diubah.
Untuk menggambar sisi miring biasanya digunakan skala antara 1 sampai 0,5
kali skala sumbu tegak/datar. Sumbu miring proyeksi ini dapat dibuat ke segala arah
sesuai keinginan, maka dari itu objek yang ditampilkan memiliki variasi yang banyak.
Jadi penggambar memiliki kebebasan dalam menempatkan arah dan kemiringan
sumbu miring sesuai dengan efek gambar yang ingin ditampilkan.
Tujuan utama dari proyeksi oblique yaitu digunakan untuk menggambarkan
suatu objek tiga dimensi yang bidang mukanya akan digambarkan sesuai bentuk
sesungguhnya.
MODUL GAMBAR PROYEKSI 13