Page 8 - Buletin Kembali ke Sekolah Biru Kehijauan dan Putih
P. 8
O K T O B E R 2 0 2 1 | V O L . 0 1 S E J A R A H
Pemeran utama “Harimau Kuranji” adalah seorang pemuda tangguh, saat
itu berusia 21 tahun, bernama Ahmad Husain. Ahmad Husain menjadi
terkenal pada 1950-an atas inisiatifnya melawan rezim otoriter di Jakarta
melalui pembentukan Dewan Banteng dan kemudian PRRI (Pemerintah
Revolusioner Republik Indonesia) pada tahun 1958. Beberapa mantan
Gyugun lainnya bergabung dan bergabung. tokoh-tokoh penting dalam
pasukan "Harimau Kuranji", seperti Jazid Abidin, Jusuf Ali, (Jusuf Blcak Cat),
Anwar Badu, Dahlan J, Sutan Mangkuto dan yang termuda dan panglimanya
adalah Ahmad Husein. Anda adalah anggota utama dan sekaligus pelatih
perusahaan. Awalnya jumlah pasukan tidak melebihi 200 orang, tetapi
kemudian beberapa kompi, kemudian batalyon dan resimen bertambah
sesuai dengan reorganisasi badan militer republik yang sedang berlangsung
saat itu. Modal pertama mereka hanyalah keberanian dengan pengabdian
untuk Indonesia merdeka. Pada awalnya, hanya beberapa senjata yang
diambil dari tangan musuh.
Kurang lebih 50 tentara Indonesia dari Kompi Harimau Kuranji, Distrik
Kuranji yang dipimpin oleh Lt. Ahmad Hussein berbaris di Rimbo Kaluang.
Dari 50 tentara tersebut, hanya 15 yang membawa senjata api, termasuk
sten, peluncur roket, dan sisanya granat. Senjata-senjata ini dijarah dari
gudang senjata Jepang dan pasukan sekutu di berbagai tempat.
Pertempuran pasukan Harimau Kuranji berlangsung dengan penuh
semangat. Saat itu, pasukan "Harimau Kuranji" mampu menangkap Belanda
ketika menduduki kota Padang pada tahun dan akhirnya melarikan diri dari
pertempuran saat itu.
Cerita saat itu, sebelum ditempatkan, dipersingkat, Ahmad Husen, seorang
pahlawan nasional Indonesia, memiliki 3 gerakan yang sangat kuat pada saat
itu, yaitu di Parak Gadang, Parak Karambia, dan Lolong, pada waktu itu
menurut proklamasi Dari tahun 1945 Sekutu mencoba pada tahun untuk
merebut kota Padang dari Indonesia.
HALAMAN 4 SEJARAH