Page 17 - E-Modul_Keterampilan_Berbahasa
P. 17

D. Menarasikan Teks Wawancara

           Narasi adalah jenis karangan suatu peristiwa atau kejadian. Pada pembelajaran sebelumnya kamu sudah
           berlatih untuk mencatat hal-hal yang penting dari hasil wawancara, pada pembelajaran ini kamu akan

           menarasikan teks wawancara.

           Baca dan cermatilah teks wawancara berikut.


                                             Siswa SD dan SMP Menangis Histeris

             Ratusan anak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Islam Sabilal Muhtadin di lingkungan Masjid Raya

             Sabilal Muhtadin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, segera keluar berhamburan begitu mendengar ada ancaman
             bom di sekolahnya. Bahkan, sebagian anak-anak perempuan sempat menjerit histeris dan menangis ketakutan. Para

             guru,  secara  spontan  mengimbau  agar  orangtua  mereka  untuk  segera  menjemput.  Para  guru  yang
             mendampingi  anak-anak  mengatakan  bahwa  mereka  terpaksa  membawa  anak-anak  ke  luar  dari  lingkungan

             sekolah karena ada ancaman bom yang akan diledakkan.

             "Pukul 11.30 ada telepon gelap yang mengatakan akan ada peledakan bom pada pukul 13.00 nanti,” kata Wahidah,
             Guru llmu Pengetahuan Alam (IPA) SD Sabilal Muhtadin.



             Wahidah adalah guru pertama yang menerima teror bom. Setelah itu telepon diberikan kepada guru lain, yaitu
             Supiani Tolhah. Penelepon gelap itu seperti menggunakan suara anak kecil.

             "Mungkin untuk mengelabui saja agar suaranya, tidak terlacak," kata Wahidah .

             Walaupun ancaman bom ditujukan kepada gedung SD, namun karena lokasinya berdekatan | dengan anak-anak
             SMP, mereka juga dikeluarkan dan dipersilakan pulang.



             "Bagi yang sudah mendapat jemputan segera bisa pulang. Bagi yang belum, terpaksa menunggu,’ kata Wahidah
             kembali.

                                                                     Sumber: Kompas, 12 Desember 2005, dengan

                                                                                                   penyesuaian
























                                                                                                      10
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22