Page 21 - E-Modul_Keterampilan_Berbahasa
P. 21

Ragam kegiatan mendengar

         -  Mendengarkan sekunder (seperti mendengrkan musik)


         -  Mendengarkan kritis (mendengarkan berita)
         -  Mengdengarkan apresiasif  (mendengarkan pembacaan karya sastra)


      Dalam mendengarkan pembacaan puisi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti :

         -  Mengetahui puisi apa yang didengarkan dan siapa pengarangnya
         -  Meningkatkan daya konsentrasi
         -  Mengetahui kapan dann dalam rangka apa puisi itu ditulis oleh pengarang
         -  Mendengarkan keindahan bunyi dan makna yang terkandung dalam puisi (nada dan suasana)
         -  Jangan pemperhatikan siapa pembaca puisi tersebut

       Dari puisi di atas kamu dapat mengungkapkan isinya dengan mempertimbangkan nada dan suasana, puisi tersebut
      mengandung nada khusyuk yang menciptakan suasana kesunyian dan kesendirian, dalam puisi juga terdapat irama,
      irama tersebut berupa pengulangan yang teratur dalam suatu puisi, irama juga berarti pergantian keras-lembut, tinggi-
      rendah, atau panjang-pendek kata secara berulang-ulang.

      Pada saat mendengarkan puisi di atas ada irama yang mengatur pembacaan setiap larik dan baitnya, kesatuan baris-
      baris puisi tersebut diikat oleh pengulangan kata Tuhanku, sehingga menciptakan gelombang yang teratur.

      Seperti yag kamu ketahui puisi selalu menggunakan kata kata khas yang merupakan pilihan penyair untuk
      mempertimbangkan aspek pengucapan dan efeknya, kata yang dipilih juga memilik makna yang luas, berdasarkan hal
      itu, kamu dapat mengungkapkan isi puisi dengan mempertimbangkan pilihan kata. Bait pertama puisi terdiri dari tiga
      larik, setiap larik tidak dapat disebut dikalimat, kunci utama pada bait adalah kata termangu, termangu kepada siapa?
      Bisa jadi penyair ingin mengatakan di dalam  kegoyahan iamnnya kepada Tuhan ia masih menyebut nama Tuhan
      dalam doa-doanya.


      Kunci utama bait kedua ada pada kata susah, hal itu dapat ditafsirkan bahwa penyair sangat sulit berkonsentrasi
      kepada Tuhan secara total, dalam kegoncangan iman, kesulitan berkomunikasi dengan Tuhan memang dimungkinkan.

      Kunci utama pada bait ketiga adalah kata lilin, cahaya lilin mewakili cahaya yang sangat penting untuk menerangi
      kegiatan malam (mewakili cahaya rapuh dalam kegelapan), selain itu kamu juga dapat mempertimbangkan hal lain
      dalam pemilihan kata pada puisi, ada beberapa kata yang sulit ditafsirkan secara langsung misalnya: termangu,
      menyebut namaMu, susah sungguh, CayaMu panas suci, kerdip lilin, dan kemalm sunyi. Kata-kata tersebut
      memiliki makna kias.

      Selain itu, kamu dapat mengungkapkan isi puisi dengan dihubungkan pada bunyi atau irama, dalam puisi di atas
      terdapat kata yang dipilih atas pertimbangan persamaan bunyi agar harmonis, seperti : Tuhanku termangu dengan
      namaMu; sungguh, penuh dengan seluruh; bentuk denngan remuk ;










                                                                                                      14
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26