Page 2 - ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG
P. 2
Keibodan juga merupakan organisasi pemuda yang dibentuk bersamaan dengan
pembentukan Seinendan. Berbeda dengan Seinendan, dalam pembentukan
Keibodan tersebut tampak bahwa pemerintah pendudukan Jepang berusaha agar
tidak terpengaruh oleh golongan nasionalis. Bahkan kaum nasionalis pada tingkat
bawah pun tidak mempunyai hubungan dengan Keibodan, karena badan ini
langsung ditempatkan di bawah pengawasan polisi.
g. Fujinkai
Pada bulan Agustus 1943 dibentuk Fujinkai (himpunan wanita). Usia minimum
dari anggota Fujinkai adalah 15 tahun. Wanita-wanita tersebut juga diberikan
latihan-latihan militer. Tenaga wanita dengan keanggotaan batas umur 15 tahun ini
digunakan digaris belakang untuk membantu dan merawat korban perang, namun
banyak juga yang dilibatkan dalam penanaman pohon jarak untuk diambil
minyaknya.
h. Hizbullah
Pada tanggal 15 Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan pemuda Islam yang
dinamakan Hizbullah (Tentara Allah) yang dalam istilah Jepangnya disebut Kaikyo
Seinen Teishinti.
Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai tentara cadangan dengan tugas: melatih diri,
jasmani maupun rohani dengan segiat-giatnya, membantu tentara Dai Nippon,
menjaga bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh, dan menggiatkan dan
menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang. Sebagai pemuda Islam,
dengan tugas: menyiarkan agama Islam, memimpin umat Islam agar taat
menjalankan agama, dan membela agama dan umat Islam Indonesia.
Ketua pengurus pusat Hizbullah adalah KH. Zainul Arifin, dan wakilnya adalah
Moh. Roem. Anggota pengurusnya antara lain, Prawoto Mangunsasmito, Kiai
Zarkasi, dan Anwar Cokroaminoto. Pendaftaran anggota Hizbullah melalui
Syumubu (kantor Agama). Para anggota Hizbullah ini kemudian dilatih secara
kemiliteran dan dipusatkan di Cibarusa, Bogor, Jawa Barat. Pada tanggal 28
Februari 1945. Para pelatihnya berasal dari komandan-komandan Peta dan di
bawah pengawasan perwira Jepang, Kapten Yanagawa .
2. ORGANISASI MILITER
Walaupun organisasi militer seperti Heiho dan PETA pada awalnya dibentuk oleh
Jepang, namun pada perkembangan selanjutnya organisasi militer ini bermanfaat
sebagai modal perjuangan dalam usaha-usaha mencapai kemerdekaan , bahkan setelah
Indonesia merdeka ada beberapa tokoh PETA yang menjadi tokoh pejuang atau
pemimpin Indonesia, misalnya Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jendral
Ahmad Yani, Jenderal A.H. Nasution , Jenderal Soeharto (mantan Presiden RI).
A. Heiho
Heiho (Pasukan Pembantu) adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di
dalam organisasi militer Jepang, baik Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. Heiho
dibentuk pada 24 April 1943 dengan anggota laki-laki usia 18-25 tahun dan memiliki
pendidikan paling rendah sekolah dasar. Heiho pada awalnya dimaksudkan untuk