Page 3 - ORGANISASI PERGERAKAN MASA PENDUDUKAN JEPANG
P. 3
membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu dan parit pertahanan,
menjaga tahanan, dll. Dalam perkembangannya, seiring semakin sengitnya
pertempuran, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk diterjunkan di medan perang,
bahkan hingga ke Morotai dan Burma.
Heiho dibubarkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang
menyerah pada Belanda dan sebagian anggotanya dialihkan menjadi anggota Badan
Keamanan Rakyat (BKR).
B. Peta
Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan
maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan
Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan pasukan Peta dipusatkan
di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai.
Peta adalah organisasi militer, sehingga para anggota Peta juga mendapatkan latihan
kemiliteran. Latihan tugas intelijen dipimpin oleh Yanagawa. Latihan ini kemudian
berkembang secara sistematis dan terprogram. Penyelenggaraannya berada di dalam
Seinen Dojo (Panti Latihan Pemuda) yang terletak di Tangerang.
Peta sudah mengenal adanya pangkat yang berbeda-beda dalam organisasi, misalnya
daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan
peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).
Menurut struktur organisasi kemiliteran, Peta tidak secara resmi ditempatkan pada
struktur organisasi tentara Jepang, hal ini memang berbeda dengan Heiho. Peta
dimaksudkan sebagai pasukan gerilya yang membantu melawan apabila sewaktu-waktu
terjadi serangan dari pihak musuh. Jelasnya, Peta bertugas membela dan
mempertahankan tanah air Indonesia dari serangan Sekutu.
3. ORGANISASI SOSIAL-KEMASYARATAN
A. Jawa Hokokai
Organisasi pusat yang anggota terdiri atas bermacam-macam hokokai atau
himpunan kebaktian sesuai dengan bidang profesi. Semisal, Kyoiku Hokokai
yang merupakan kebaktian para guru dan Ishi Hokokai yang berprofesi sebagai
dokter. Jawa Hokokai mempunyai anggota istimewa yaitu Fujinkai dan Keimin
Bunka Shidosho atau pusat kebudayaan.
Namun, sebenarnya organisasi bentukan Jepang tahun 1944 ini memiliki tugas
terselubung selain melakukan mobilisasi rakyat agar tunduk kepada Jepang demi
tercapainya kemenangan dalam Perang Pasifik juga membantu mengumpulkan
pajak, upeti, dan hasil pertanian dari rakyat kepada Jepang.
B. Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
Pusat Tenaga Rakyat atau Putera adalah organisasi yang dibentuk pemerintah
Jepang di Indonesia pada 16 April 1943 dan dipimpin oleh Empat Serangkai,
yaitu Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara dan Kyai Haji Mas Mansyur.