Page 34 - Bahan Ajar Digital Geografi
P. 34
2. Pusat Tata Surya
Berkemban gnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini terus
mengalami pengembangan yang signifikan. Sejalan dengan hal itu,
manusia pun tidak terlepas dari rasa ingin tahunya yang semakin dalam
tentang peristiwa bagaimana alam semesta ini terbentuk. Allah SWT telah
memberikan anugerah berupa akal pikiran kepada manusia sebagai
pembeda diantara makhluk lainya. Dengan berbekal akal dan pikiran
tersebut, manusia dapat mengeksplorasi lebih luas hal-hal yang terkait
dengan bagaimana proses terbentuknya alam semesta ini. Dengan
melakukan pengamatan yang didasari oleh metode-metode ilmiah
manusia dapat menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum
pernah diperoleh. Seperti halnya pada masa yunani kuno, seorang
bernama Claudius Ptolomeus mengungkapkan pandangannya tentang
planet bumi sebagai pusat dari tata surya. Artinya planet-planet lain,
bulan dan matahari berevolusi mengelilingi bumi. Pandangan tersebut
dikenal sebagai teori geosentris.
Pandangan tentang teori geosentris yang dikemukakan oleh
Claudius Ptolomeus tersebut bertahan cukup lama. Namun demikian teori
tersebut pada abad 16 akhirnya terbantahkan oleh hasil pengamatan yang
dilakukan oleh Nicolas Copernicus. Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh Nicolas Copernicus berbanding terbalik oleh yang
dikatakan Claudius Ptolomeus dalam teori geosentrisnya. Copernicus
menyatakan bahwa bulan, bintang, asteroid, dan planet-planet lain
termasuk planet Bumi ini lah yang sesungguhnya mengitari Matahari
berdasarkan garis edarnya masing-masing.
25