Page 5 - 17_26_INDRI WULANDARI_RIESKA KUSUMA PUTRI_12KGSP_BUKU UKUR TANAH
P. 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
P
erkembangan zaman yang semakin maju, hal ini menujang
pembangunan di Indonesia. Dimana tanah tanah kosong dijadikan
sebuah bangunan. Dalam hal membangun dibutuhkan pengukuran
tanah, agar bangunan yang dibangun sesuai dengan batas tanah yang
sudah di tentukan. Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan
menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya
untuk keperluan pekerjaan-pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar
bagi beberapa matakuliah lainnya seperti rekayasa jalan raya, irigasi, drainase dan
sebagainya. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari kegiatan
pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran drainase,
jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan data hasil
pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat dipertanggungjawabkan dan
terhindar dari kesalahan konstruksi.Untuk memperoleh hasil pengukuran yang
baik dan berkualitas baik ditinjau dari segi biayanya yang murah dan tepat waktu
juga dari segi kesesuaian dengan spesifikasi teknis yang dibutuhkan diperlukan
metode pengukuran yang tepat serta peralatan ukur yang tepat pula. Pengukuran-
pengukuran menggunakan waterpas, theodolit. Totalstation dan sebagainya dapat
mengasilkan data dan ukuran yang dapat dipertanggungjawabkan
Ilmu ukur tanah adalah cabang dari ilmu Geodesi yang khusus mempelajari
sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran-
pengukuran guna mendapatkan peta. Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-
titik detail alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun
posisi vertikal nya (z) yang diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata.
Agar titik-titik di permukaan bumi yang tidak teratur bentuknya dapat dipindahkan
ke atas bidang datar maka di perlukan bidang perantara antara lain bidang
Ellipsoid, bidang bulatan dan bidang datar (untuk luas wilayah 55 km). Dalam
1