Page 31 - Pujianto Hari Wibowo-200020048-Modul Flipbook (1)_Neat
P. 31

Modul  Sejarah Indonesia Kelas XI KD  3.5 dan 4.5
                                 pelajaran Bahasa Indonesia dijadikan mata pelajaran utama, sekaligus
                                 sebagai  bahasa  pengantar.  Kemudian,  Bahasa  Jepang  menjadi  mata
                                 pelajaran  wajib  di  sekolah.  Akibat  keputusan  pemerintah  Jepang
                                 tersebut, membuat angkabuta huruf menjadi meningkat. Oleh karena
                                 itu,  pemuda  Indonesia  mengadakan  program  pemberantasan  buta
                                 huruf yang dipelopori oleh  Putera.
                                        Berdasarkan  kenyataan  tersebut,  dapat  dikatakan  bahwa
                                 kondisi  pendidikan  di  Indonesia  pada  masa  pendudukan  Jepang
                                 mengalami kemunduran.Kemunduran pendidikan itu juga berkaitan
                                 dengan  kebijakan  pemerintah  Jepang  yang  lebih  berorientasi  pada
                                 kemiliteran untuk kepentingan pertahanan Indonesia dibandingkan
                                 pendidikan. Banyak  anak usia sekolah yang harus masukorganisasi
                                 semimiliter  sehingga  banyak  anak  yang  meninggalkan  bangku
                                 sekolah.Bagi Jepang, pelaksanaan pendidikan  bagi rakyat Indonesia
                                 bukan  untuk  membuat  pandai,  tetapi  dalam  rangka  untuk
                                 pembentukan  kaderkader  yang  memelopori program  Kemakmuran
                                 Bersama  Asia  Timur  Raya.  Oleh  karena  itu,  sekolah  selalu  menjadi
                                 tempat indoktrinasi kejepangan
                                 c.  Kejamnya Romusha
                                           Terkait romusha, presiden Soekarno melontarkan beberapa
                                  pernyataan:  "Sesungguhnya  akulah  yang  mengirim  mereka  untuk
                                  kerja  paksa.  Ya,  akulah  orangnya.  Aku  menyuruh  mereka  berlayar
                                  menuju  kematian.  Ya,  ya,  ya,  akulah  orangnya.  Aku  membuat
                                  pernyataan untuk menyokong pengerahan romusha. Aku bergambar
                                  dekat  Bogor  dengan  topi  di  kepala  dan  cangkul  di  tangan  untuk
                                  menunjukkan  betapa  mudah  dan  enaknya  menjadi  seorang
                                  romusha..."

                                         "...Aku   melakukan      perjalanan     ke    Banten    untuk
                                  menyaksikan tulang-tulangkerangka hidup yang menimbulkan
                                  belas, membudak di garis belakang, jauh di dalam tambang batu
                                  bara dan emas. Mengerikan. Ini membuat hati di dalam seperti
                                  diremuk-remuk.























                                             Gambar : Kondisi Tenaga Romusha Masa Jepang
                                                 Sumber : Kisah cerita&sejarah-blogger






                     @2022 Universitas Adi Buana Surabaya                                                    25
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36