Page 45 - Pujianto Hari Wibowo-200020048-Modul Flipbook (1)_Neat
P. 45

Modul  Sejarah Indonesia Kelas XI KD  3.5 dan 4.5
                                  maju, lapor kepada Daidanco Surakhmad, bahwa pasukannya telah
                                  kembali.  Mereka  juga  menyatakan  menyesal  atas  perbuatan
                                  melawan Jepang dan berjanji untuk setia kepada kesatuannya.
                                  Mereka tidak menyadari bahwa telah masuk perangkap, karena dari
                                  tempat-tempat yanggelap pasukan Jepang telah mengepung mereka.
                                  Mereka  kemudian  dilucuti  senjatanya  dan  ditawan,  diangkut  ke
                                  Markas  KemPETAi  Blitar.  Ternyata  Muradi  yang  sudah  menyerah
                                  tetap diadili dan  dijatuhi hukuman mati.
                                         Kekuatan  PETA  ini  di  bawah  Supriyadi  ini  semakin  lemah.
                                  Tidak  terlalu  lama  akhirnya  perlawanan  PETA  di  Blitar  di  bawah
                                  pimpinan Supriyadi ini dapatdipadamkan. Tokoh-tokoh dan anggota
                                  PETA yang ditangkap kemudian diadili di depan Mahkamah Militer
                                  Jepang di Jakarta. Setelah melalui beberapa kali persidangan, mereka
                                  kemudian dijatuhi hukuman sesuai dengan peranan masing-masing
                                  dalam perlawanan itu. Ada yang mendapat pidana mati, ada yang
                                  seumur hidup, dan sebagainya. Mereka yang dipidana mati antara
                                  lain, dr. Ismail, Muradi  yang sudah disebutkan di atas, Suparyono,
                                  Halir Mangkudijoyo, Sunanto,dan Sudarno. Sementara itu, Supriyadi
                                  tidak  jelas  beritanya  dan  tidak  disebut-  sebut  dalam  pengadilan
                                  tersebut.

                              2.  Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
                                  Kalian  tentu  sudah  menyimak  bagaimana  praktek  pendudukan
                                  Jepang di Indonesia. Meski penguasaan Jepang di Indonesia hanya
                                  sekitar 3,5 tahun (jauh lebih singkat dibanding dengan penguasaan
                                  Belanda  di  Indonesia)  namun  Jpeang  telah  membawa  dampak
                                  (pengaruh) yang cukup besar bagi Indonesia, baik dampak negatif
                                  mapun  positifnya.  berikut  ini  dipaparkan  dampak  pendudukan
                                  Jepang dalam berbagai bidang. Penasaran ??? Ayo... simak lebih jauh

                                  a.  Dampak dalam Bidang Politik

                                     1) Melarang  penggunaan  bahasa  Belanda  dan  mewajibkan
                                        penggunaan  bahasa  Jepang.  Dalam  prakteknya,  untuk
                                        mendapatkan  simpati  rakyat  Indonesia,  Jepang  juga
                                        mengizinkan  penggunaan  Bahasa  Indonesia  dan  pengibaran
                                        bendera Merah Putih.
                                     2) Struktur pemerintahan disusun sesuai keinginan Jepang.
                                     3) Melakukan     seikerei    setiap   upacara    bendera,    yaitu
                                        penghormatan ke arah Tokyo dengan membungkukkan badan
                                        90 derajat untuk Kaisar Jepang Tenno Heika.
                                     4) Membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan
                                        angkatan laut.
                                     5) Jepang  membubarkan  organisasi-organisasi  politik  dan
                                        melarang segala jenis rapat dan kegiatan – kegiatan politik
                                     6) Membentuk  organisasi-organisasi  sebagai  alat  propaganda,
                                        namun sebagian  besar organisasi yang dibentuk oleh Jepang
                                        dimanfaatkan  tokoh  pejuang  untuk  kepentingan  pergerakan
                                        nasional.
                                     7) Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak
                                        mau  ikut  mendukung  semangat  nasionalisme  Indonesia.
                                        Antara  lain  menolak  pengaruh-pengaruh  Belanda,  misalnya


                     @2022 Universitas Adi Buana Surabaya                                                    39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50