Page 17 - jogjareport2018
P. 17
i. Daerah Sleman dengan kerajaan KRT Pringgodiningrat
ii. Daerah Bantul dengan kerajaan KRT Joyodiningrat
iii. Daerah Gunungkidul dengan kerajaan KRT Suryodiningrat
iv. Daerah Kulonprogo dengan kerajaan KRT Secodiningrat
Selain itu, kekuasaan Kadipaten Pakualaman meliputi ;
a) Daerah Kota Pakualaman dengan kerajaan KRT Brotodiningrat
b) Daerah Adikarto dengan kerajaan Suryaningprang
Dengan memanfaatkan momentum terbentuknya Badan Pekerja Komite Nasional
Indonesia Daerah Yogyakarta pada 29 Oktober 1945 dengan ketua Moch Saleh dan
wakil ketua S. Joyodiningrat dan Ki Bagus Hadikusumo, maka hari selepasnya,
semuafakat dengan Badan Pekerja KNI Daerah Yogyakarta, Hamengkubuno IX dan
Paku Alam VIII mengeluarkan keputusan atau dekri kerajaan bersama (dikenali
sebagai Amanat 30 Oktober 1945) dimana isinya menyerahkan kekuasaan
perundangan kepada Badan Pekerja KNI Daerah Yogyakarta. Pada masa yang sama,
kedua-dua penguasa kerajaan di Jawa bahagian selatan mengeluarkan dekri bersama
dan membentuk persatuan dua kerajaan. Hasil daripada itu, dekri kerajaan tidak hanya
ditandatangani oleh kedua-dua penguasa monarki, Ketua Badan Pekerja KNI Daerah
Yogyakarta sebagai simbol persetujuan rakyat. Perkembangan monarki persatuan
mengalami pasang dan surut.
Pada 18 Mei 1946, nama Daerah Istimewa Yogyakarta digunakan secara rasmi
dalam urusan pemerintahan menegaskan persatuan dua daerah kerajaan untuk menjadi
sebuah daerah istimewa dari Negara Indonesia. Penggunaan nama tersebut ada di
dalam Maklumat 18 tentang Dewan-Dewan Perwakilan Rakyat di Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pemerintahan monarki persatuan tetap berjalan hingga mengeluarkan UU
No 3 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta yang
mengukuhkan daerah Kesultanan Yogyakarta dan daerah Paku Alaman adalah
bahagian integral Negara Indonesia.
14 .