Page 15 - MODUL kelompok 1
P. 15
(l) Wakil presiden/Presiden dan petinggi negara perlu menerapkan Undang-Undang RI
Nomor 24 Tahun 2009 perihal simbol Negara, bendera, Lagu Kebangsaan, bahasa dan
patokan Presiden Nomor 16 Tahun 2010 tentang Pemakaian Bahasa Indonesia ketika
Pidato Resmi Wakil Presiden/ Presiden dan juga Petinggi Negara Lainnya.
(m) Diperlukan adanya hukuman untuk orang tidak menaati Pasal 36 dan Pasal 38 Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2009 berkaitatan dengan keharusan pemakaian bahasa
Indonesia sebagai nama dan media informasi umum.
(20) Pemerintah penting untuk bersosialisasi tentang pemakaian bahasa dan memanfaatkan
sastra untuk memperkuat model industri inovatif.
(21) Pemerintah perlu lebih memajukan kontribusi dengan kelompok-kelompok menulis untuk
merancang bentuk pengembangan tenaga yang inovatif yang berlandas budaya secara lisan,
rencana penulisan inovatif, dan menerbitkan buku sastra yang dapat diberi penghargaan
oleh siswa dan penyuka sastra lainnya.
(22) Pemerintah harus mamajukan pemakaian kecanggihan teknologi pada pendidikan menulis
dan bahasa Indonesia.
(23) Melindungi bahasa ibu atau bahasa daerah supaya tidak hilang maka penting untuk
melestarikan dengan menegakan hukum di pemerintah daerah secara keseluruan.
(24) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Bahasa memerlukan kemajuan dalam
merencanakan dan menetapakan subtansi bahasa daerah guna memperkaya dan
meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia sebagai bahasa pengamatan
keanekaragaman Indonesia dan fondasi negara Indonesia.
(25) Pemerintah perlu memperkuat peranan bahasa daerah pada bidang pendidikan formal
dengan menyediaan program belajar yang bertumpu pada keadaan dan keperluan faktual
daerah dan pada bidang pendidikan nonformal/informal membentuk komunitas untuk
pembelajaran.
(26) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Bahasa penting untuk memajukan pengamatan
pemakaiaan bahasa untuk membuat berbahasa menjadi teratur secara profesional.
(27) Pemerintah penting untuk menerapkan program yang menunjang unsur tambahan dalam
karya sastra, terlibat komponen reproduksi dan produksi, yang dekat dengan jati diri daerah
dan budaya untuk memperkuat indetitas bangsa Indonesia.
10

