Page 176 - Tere Liye - Bumi
P. 176

TereLiye “Bumi”   173




                         ”Ini keren sekali, Ra,” Ali berbisik padaku. ”Jika semua pintu bisa

                  ditarik begini, di sekolah kita tidak perlu repot ke  mana­mana. Tarik
                  pintunya mendekat, kita tinggal melangkah masuk atau keluar, beres.”

                         Aku tidak menanggapi celetukan Ali.


                         Ilo memimpin di depan. Kami diantar menuju pintu bulat di lorong
                  lain.

                         Itu kamar yang besar. Dua kali lebih luas dibanding kamar si kecil.


                         ”Kalian bisa menggunakan kamar ini.  Ada beberapa pakaian yang
                  bisa kalian gunakan di lemari. Beberapa sepertinya cocok. Ini dulu kamar
                  si sulung. Dia masuk akademi di kota lain. Usia­nya delapan belas. Jika
                  kalian butuh sesuatu, kamarku berada di ujung lorong satunya. Selamat
                  malam, anak­anak.”

                         ”Selamat malam.” Aku mengangguk, menjawab sopan.


                         Ilo menutup pintu, meninggalkan kami.












































                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181