Page 369 - Tere Liye - Bumi
P. 369

TereLiye “Bumi”   366




                         Tamus berteriak parau. Suaranya terdengar penuh kemarah­an.


                         Tapi terlambat, tubuhnya sudah masuk, terseret ke dalam lorong.


                         Lubang itu mengecil, kemudian hilang.

                         Ali meraung, panjang dan kencang. Aku sampai menutup telinga,
                  tidak tahan mendengarnya. Seli memeluk Miss Selena. Langit­langit
                  ruangan berguguran. Dua Panglima Pasukan Bayang­­an yang masih
                  mampu berdiri terduduk di lantai pualam, menatap ngeri.


                         Semua telah berakhir.



























































                                                                            http://pustaka-indo.blogspot.com
   364   365   366   367   368   369   370   371   372   373   374