Page 47 - Kimia X Semester 2 SMAN 1 Cepogo
P. 47

47


                           4.  Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
                               Berdasarkan hasil eksperimen terhadap berbagai reaksi kimia dari gas-gas,

                               Joseph Louis Gay-Lussac menyimpulkan bahwa: “Pada suhu dan tekanan
                               yang sama, volum gas-gas yang bereaksi dan volum gas-gas hasil reaksi

                               berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana”. Ia menemukan bahwa

                               jika  diukur  pada  suhu  dan  tekanan  yang  sama,  untuk  setiap  dua  satuan
                               volum  gas  hidrogen  (H 2)  yang  bereaksi  dengan  satu  satuan  volum  gas

                               oksigen (O 2) akan menghasilkan dua satuan volum uap air (H 2O). Hasil ini

                               menunjukkan bahwa perbandingan volum gas hidrogen : oksigen : uap air
                               adalah 2 :  1 : 2  yang merupakan bilangan bulat dan sederhana. Namun,

                               hukum  perbandingan  volum  tersebut  hanya  berlaku  untuk  reaksi-reaksi
                               dalam wujud gas saja

                           5.  Hipotesis Avogadro (Hukum Avogadro)
                               Hasil  eksperimen  Gay-Lussac  tentang  perbandingan  volum  gas  sebagai

                               bilangan bulat sederhana tidak dapat dijelaskan dengan teori atom Dalton.

                               Dalton  gagal  menjelaskan  perbandingan  volum  gas  hidrogen  dan  gas
                               oksigen yang menghasilkan uap air adalah 2 : 1 : 2. Menurut teori atom

                               Dalton, perbandingan volum gas hidrogen : oksigen : uap air seharusnya 1
                               :  1  :  1.  Hal  ini  dikarenakan  asumsi  Dalton  bahwa  partikel  unsur  selalu

                               berupa atom tunggal (monoatomik).
                               Pada  tahun  1811,  Amedeo  Avogadro  menyatakan  bahwa  partikel  unsur

                               tidak harus selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi dapat berupa

                               dua  atom  (diatomik)  atau  lebih  (poliatomik).  Partikel  unsur  yang  terdiri
                               dari  dua  atom  atau  lebih  tersebut  disebutnya  sebagai  molekul  unsur.

                               Berdasarkan  hal  tersebut,  Avogadro  mengajukan  suatu  hipotesis  yang

                               dikenal  dengan  Hipotesis  Avogadro  (kadang  disebut  juga  Hukum
                               Avogadro), yang berbunyi: “Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas

                               yang volumnya sama akan mengandung jumlah molekul yang sama pula”.
                               Jadi, perbandingan volum gas-gas akan sama dengan perbandingan jumlah

                               molekul gas-gas tersebut. Dengan kata lain, nilai perbandingan volum gas-
                               gas  yang  terlibat  dalam  reaksi  sama  dengan  koefisien  reaksi  masing-
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52